Sukses

Rindu Anak-Istri di Semarang, Burhan Mudik dengan Bajaj

Butuh waktu dua hari untuk menempuh perjalanan Jakarta-Semarang dengan menggunakan Bajaj.

Liputan6.com, Brebes - Beragam cara dilakukan masyarakat untuk merayakan lebaran bersama keluarga di kampung halaman. Salah satunya adalah Burhan (43). Dia memilih pulang ke Semarang dengan bajaj yang biasa menemaninya mencari uang di Jakarta.

Kepada Liputan6.com, Burhan menuturkan bahwa dibutuhkan dua hari untuk mencapai tujuan dengan keberangkatan dari Jakarta. Sebuah perjalanan yang tidak singkat dan tentunya butuh perjuangan untuk menembus antrean kendaraan pemudik lainnya.

"Kemarin jalan (sebelum lebaran). Butuh dua hari sampai Semarang. Jam 12 malam berangkat, istirahatnya di pom bensin," ucap Burhan di Jalan Raya Cimohong, jalur Pantura, Bulakamba, Brebes, Jateng, Sabtu (9/7/2016).


Burhan saat mengendari bajajnya usai pulang dari kampung halamannya di jalur Pantura, Jalan raya Cimohong, Brebes, Jateng, Sabtu (9/7). Burhan memilih mudik naik bajaj ke Semarang dikarenakan merindukan istri dan anaknya. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Bermodalkan air mineral kemasan gelas, dia berjuang melepas rindu untuk bertemu tiga anaknya serta sang istri. Keterbatasan ongkos menjadi alasan Burhan pulang kampung dengan Bajaj birunya.

"Enggak punya uang. Tapi, iya kangen (anak dan istri). Saya sekarang balik ke Pasar Baru, tapi istri dan anak enggak ikut," tutur Burhan.

Mudik dengan bajaj bukan pertama kali dilakukannya. Kepolisian atau petugas lalu lintas yang menjaga lalu lintas tidak pernah menegur atau melarangnya.
 
"Ini (mudik) semenjak punya Bajaj aja. Jadi sudah dua kali begini. Enggak pernah (ditegur)," ujar Burhan.

Pengemudi bajaj Burhan saat mengendari bajajnya di jalur Pantura, Jalan raya Cimohong, Bukalampa, Brebes, Jateng, Sabtu (9/7). Burhan memilih mudik naik bajaj ke Semarang dikarenakan merindukan istri dan anaknya. (Liputan6.com/Herman Zakharia)