Liputan6.com, Lampung - Membeludaknya antrean pemudik pejalan kaki dan kendaraan roda dua di Pelabuhan Bakauheni, Lampung, menurut Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan masih dalam batas normal dan belum kategori darurat.
"Kalau lihat arus mudik dari Merak ke Bakauheni walaupun ada (kepadatan) tapi terkendali. Enggak ngantrenya 24 jam gitu, ya enggak lah. Tiga jam, empat jam, lima jam, enam jam ya normal lah," ujar Jonan, ketika ditemui saat meninjau arus balik di Pelabuhan Bakauheni, Lampung, Minggu (10/07/2016).
Bahkan jika terdapat antrean selama enam jam lamanya, hal itu tetap dianggap wajar. Karena adanya penerapan sistem pembelian tiket baru di pelabuhan ujung timur Pulau Sumatera itu.
Mantan Dirut PT Kereta Api Indonesia (KAI) ini mengakui lamanya antrean penumpang pada arus mudik akibat sistem ticketing baru, berupa pendataan KTP bagi pejalan kaki dan scan STNK bagi kendaraan bermotor.
"Kami juga menyarankan kepada masyarakat agar agak sabar. Karena bukan kapalnya pelan atau nyandarnya panjang. Tapi penumpang kapal itu sekarang itu kan didata. Untuk pengendara kendaraan juga di-scan STNK-nya," kata Jonan.
Berdasarkan pantauan di PelabuhanBakauheni, ribuan pemudik pejalan kaki membeludak hingga keluar ruangan loket.
Bahkan, penumpang pun harus berdesak-desakan di atas gang way untuk masuk ke dalam kapal. Sedangkan di tol gate, kendaraan roda dua dan roda empat tampak mengantre untuk membeli tiket.
Di Pelabuhan Merak sendiri, lima dermaga terlihat sepi pada barisan antrean penumpang yang akan menyeberang ke Pelabuhan Bakauheni. Sedangkan pemudik yang telah bongkar dari kapal pun memenuhi dan berdesak-desakan ke jalan keluar yang hanya ada satu jalur itu.