Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso mengatakan, ancaman terorisme setelah Lebaran kembali meningkat. Hal ini disebabkan adanya perubahan strategi oleh kelompok teroris ISIS.
"Teroris kan sudah saya katakan, bahwa ISIS sudah ubah strategi. Dia kalah di mana-mana Suriah, Irak, terus mau menghancurkan musuh-musuhnya di negara asing," kata Sutiyoso di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (11/7/2016).
Supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, pria yang akrab disapa Bang Yos itu kembali meminta revisi Undang-Undang Terorisme. Bila direvisi, aparat penegak hukum dapat mengantisipasi aksi-aksi teror.
"Ada banyak simpatisan ISIS, banyak mantan kombatan pulang dari Suriah, banyak mantan teroris yang sudah dilepas karena sudah selesai masa tahanannya. Itu potensi yang harus kita awasi. Karena itu segera revisi UU terorisme. Itu memberikan peluang kepada aparat untuk bertindak cepat," jelas mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Kapolri Badrodin Haiti sebelumnya menyatakan sudah ada ancaman dari ISIS yang mau melancarkan aksi di Indonesia.
"Sudah saya sampaikan bahwa sudah ada perintah (teror dari) ISIS. Juru bicara ISIS Abu Muhammad memberi pesan semua anggota ISIS untuk melakukan aksi di bulan Ramadan," ujar Badrodin usai menunaikan salat Id di Mabes Polri, Jakarta, Rabu 6 Juli.
Kepala BIN: ISIS Ubah Strategi, Segera Revisi UU Terorisme
Sutiyoso mengatakan, dengan revisi UU Terorisme, maka akan memberikan peluang kepada aparat untuk bertindak cepat.
Advertisement