Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah kabupaten di Jawa Timur diterpa bencana longsor dan banjir. Hal ini menyusul tingginya intensitas hujan di wilayah tersebut. Lokasi bencana itu antara lain berada di Lumajang, Mojokerto, Trenggalek, dan Malang.
Untuk Mojokerto, bencana banjir terjadi di Dusun Sumberwaru, Kembangsari, Ngoro, Mojokerto pada Senin (11/7/2016), pukul 01.00 WIB. Banjir tersebut meluap hingga jalan raya dan rumah warga.
Baca Juga
"BPBD mencatat 270 KK terdampak banjir dengan ketinggian hingga 1 meter. Dua mobil dan 270 rumah warga terendam banjir. Namun demikian banjir terpantau surut pada pukul 05.00 WIB," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPBÂ Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Senin (11/7/2016).
Advertisement
Selain itu, banjir yang merendam wilayah Kecamatan Munjungan, Trenggalek juga merendam lima dusun. Di antaranya Dusun Pager, Gunung, Krajan, Domerto, Janti, di Desa Tawing, Munjungan, Trenggalek. "Sedangkan longsor terjadi di Dusun Podang dan Bendoroto, Munjungan, Trenggalek," imbuh dia.
Banjir di wilayah Munjungan merusak lahektaren pertanian dengan rincian Desa Bangun 2 hektare, Bendoroto 5 hektare, Tawing 7 hektare, Munjungan 3 hektare. Longsor di Dusun Podang berdampak kerusakan di SDN 1 Bendoroto, seperti 6 kelas, perpustakaan, dan fasilitas lain rusak. Bangunan yang tersisa tidak layak digunakan.
"Kerugian lain di dusun ini terjadi pada jembatan yang memiliki panjang 15 meter. Kerugian jembatan ambles ditaksir sekitar Rp 1 miliar," ucap Sutopo.
Bencana serupa terjadi Kabupaten Malang. Banjir terjadi di Dusun Krajan Tengah, Sitiarjo, Sumbermanjing Wetan, Malang pada Minggu 10 Juli 2016. "Tidak ada korban jiwa pada peristiwa ini. BPBD setempat masih mendata kerugian materil," jelas Sutopo.
Selain banjir, longsor juga terjadi di titik jalan menuju Desa Lebakharjo, Ampelgading. Longsor berdampak pada akses jalan menuju Lebakharjo tertutup pada dua titik, yaitu Kemantren dan Tumpak Harapan.
Longsor juga menerjang Desa Sumberwuluh, Candipuro, Lumajang pada Minggu 10 Juli 2016. Desa yang berada pada Km 58 arah Lumajang itu mengakibatkan kemacetan lalu lintas pada jalur Lumajang–Malang.
"Namun demikian, jalur ini sudah dapat dilalui setelah personel gabungan membersihkan material longsor yang menutup akses jalan. BPBD setempat melaporkan tidak ada korban jiwa maupun kerugian materil," ujar Sutopo.