Liputan6.com, Bekasi - Tidak tampak lelah dari Nenek Ramah. Meski usianya sudah menginjak 61 tahun, dia tetap semangat mengurus cucunya, Indrawan (8), seorang diri di rumahnya di Dusun III nomor 21, Kampung Katimaha, Karang Setia, Karang Bahagia, Sukatani, Kabupaten Bekasi.
Dokter memvonis Indrawan mengalami kelainan tulang belakang. Akibatnya, dia tidak tumbuh dan berkembang layaknya bocah seusianya. Penyakit yang diderita sang cucu tercinta diketahui sejak usia Indrawan 3 bulan, saat diperiksa di Puskesmas setempat.
Saidah, ibu dari Indrawan telah meninggal dunia pada tahun 2011. Sementara ayahnya pergi meninggalkan putranya yang tengah berjuang sembuh dari sakit yang diderita.
Bermula dari kecurigaan orangtua Indrawan yang melihat lambatnya tumbuh kembang si anak. Saidah lalu membawa anaknya ke Puskemas dan bidan setempat.
Advertisement
"Pas tiga bulan, kok ini bocah enggak merangkak atau tengkurep atau perubahan lainnya," tutur Ramah, Senin 11 Juli 2016.
Kurangnya biaya perawatan menyebabkan Ramah dan orangtuanya tidak bisa menjalani pengobatan bertahap anaknya itu ke rumah sakit. Indrawan hanya terbaring lemas di kasur tipis di atas ubin tanah. Segala kebutuhan dan aktivitas dilakukan dengan bantuan sang nenek, dari mulai mandi sampai dengan makan.
"Sampai sekarang karena nggak ada biaya dan nggak ada yang ngurusin Indrawan," curhat Ramah.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Sukaraya Heni Nurfajriah mengatakan pihaknya telah melakukan tindakan medis kepada Indrawan. Hasil pemeriksaan medis, Indrawan divonis mengalami kelainan pada tulang belakang saat diperiksa di RSUD Cibitung.
"Terakhir diperiksa tahun 2014 ke RSUD, dia kena gangguan tulang belakang dan dirujuk ke RSCM. Tapi alasan keluarga jauh dan tidak ada yang menjaga di RSCM," kata Heni.