Liputan6.com, Jakarta - Kapolsek Kembangan, Jakarta Barat, Komisaris Aldo Ferdian terluka akibat ditabrak pengedar sabu dan kokain kelas kakap. Kecelakaan terjadi saat dia menangkap pengedar narkoba berinisial TM itu, yang juga membawa enam pucuk senjata api.
"Saya cedera paha dan kaki kiri," kata Aldo kepada Liputan6.com di Jakarta Barat, Selasa (12/7/2016) sore.
Kejadian itu berawal saat jajaran Polsek Metro Kembangan menangkap sepasang kekasih pada 3 Juli 2016. Adalah Ardiansyah dan Dewi Purnamasari, yang tinggal di rumah kos Jalan Haji Kelik, Kelapa Dua, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Advertisement
Sepasang kekasih ini disebut-sebut pecandu dan juga pengedar kelas teri, namun memiliki persediaan sabu, ganja, dan kokain yang cukup banyak.
Polisi pun menggerebek sepasang kekasih ini di kontrakannya. Saat digrebek terdapat 107 paket ganja di dalam tas ranselnya.
Penangkapan itu awalnya berjalan mulus. Namun, saat digelandang ke kantor polisi, mereka melawan. Aksi kejar-kejaran pun terjadi hingga wilayah Cempaka Putih, dan sejoli itu akhirnya tertangkap.
"Barang bukti yang kami amankan ada 20 paket ganja 900 gram dan 87 paket ganja ukuran kecil 300 gram. Omzetnya miliaran rupiah," kata Aldo.
Tak hanya ganja, di rumah kontrakan itu juga terdapat 22 paket sabu, satu unit timbangan elektrik, satu sepeda motor Suzuki FU bernomor polisi B 4503 BGW, dan mobil jenis SUV yang disita polisi sebagai barang bukti.
Setelah diperiksa intensif, Ardiansyah akhirnya buka mulut. Ia mengaku mendapat sabu dan kokain dari TM, seorang pengedar kelas kakap.
"Kami menyusun strategi untuk menangkap TM. Melalui Ardansyah disepakati mereka melakukan transaksi di daerah Rawasari, Cempaka Putih," kata Aldo.
TM yang diduga tinggal di daerah Rawasari, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, disebut-sebut memiliki banyak KTP dengan nama dan identitas berbeda. TM juga disebut-sebut memiliki tiga istri dan kekasih gelap.
TM sudah lama masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). Sebab, tak tanggung-tanggung, ia mengedarkan hampir sepuluh kilogram sabu dan kokain setiap minggunya.
"Ia adalah bandar besar narkoba jenis sabu dan kokain. Setiap minggunya ia bisa menjual 8 kg sabu," sebut Aldo.
Kejar-kejaran
Usai Ardansyah membuat janji, TM datang dengan tenang. Ia mengendarai mobil hitam. Namun karena curiga, TM langsung tancap gas dan berusaha kabur. Saat itulah, TM menabrak Aldo yang turut dalam penangkapan itu.
TM terus memacu kecepatan mobilnya, polisi pun melepaskan tembakan dan mencoba mengejarnya. "Kami tembak empat ban mobil dan juga menembak bagian belakang mobil tiga kali, serta memecahkan kaca pintu mobil sebelah kanan," cerita Aldo.
Seperti adegan dalam film laga, polisi membuntuti mobil TM berkecepatan tinggi. Tapi, TM lebih gesit, ia berhasil menghilang dari pandangan polisi. Namun, Dewi Fortuna masih berpihak kepada polisi. Oli mobil TM bocor dan berceceran di aspal.
"Ceceran oli itu membuahkan hasil, kami menemukan mobil pelaku terparkir di sebuah rumah sakit di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, namun pelaku sudah kabur," jelas Aldo.
Polisi langsung menyisir lokasi. Namun sayang, hingga Selasa dini hari tadi polisi belum menemukan jejak TM.
"Mohon doa, kami terus mengembangkannya," pungkas Aldo.
Advertisement