Liputan6.com, Jakarta - Puluhan orangtua yang curiga anaknya ‎menjadi korban vaksin palsu mendatangi Rumah Sakit Harapan Bunda, Jakarta Timur. Tempat ini merupakan satu dari 14 rumah sakit yang diduga kuat menggunakan vaksin palsu berdasarkan data yang dimiliki Kementerian Kesehatan.
Berdasarkan pantauan Liputan6.com, puluhan keluarga pasien terus mendatangi RS Harapan Bunda di Jalan Raya Bogor, Ciracas, Jakarta Timur, Kamis malam. Mereka kemudian diarahkan ke bagian Hospital Service Controller (HSC) untuk menyampaikan aduan.
Baca Juga
Di dalam ruangan sekitar 5x4 meter itu, puluhan keluarga pasien berdesak-desakan. Aduan mereka mengenai dugaan pemakaian vaksin palsu dicatat oleh dua orang petugas. Sementara puluhan keluarga pasien lainnya masih mengantre di luar ruangan.
Advertisement
Puluhan keluarga pasien yang berkerumun di depan ruang HSC membuat aktivitas di ‎rumah sakit terganggu. Sebab, ruang aduan tersebut berada di dekat pintu masuk rumah sakit.
Suasana sempat memanas saat salah seorang keluarga pasien mencoba merangsek masuk ke dalam ruang HSC. Upaya itu pun langsung dihalau petugas keamanan rumah sakit. Akibatnya, adu mulut dan aksi saling dorong tak terhindarkan.
Peristiwa itu bahkan turut memprovokasi keluarga pasien lainnya yang telah lama mengantre.‎ Mereka berteriak kesal lantaran tidak bisa bertemu langsung pihak manajemen rumah sakit.
"Kami tidak akan pulang sampai besok sekalipun sampai ada kejelasan dari pihak rumah sakit," ucap salah satu orangtua pasien sambil berteriak, Kamis (14/7/2016).
Sementara, orangtua pasien lainnya mengungkap‎kan kekecewaannya terhadap pelayanan rumah sakit atas kabar penggunaan vaksin palsu.
"Kami datang ke sini itu tujuannya untuk melindungi anak kami. Ini apa, malah menjerumuskan anak namanya," ucap pria lain.
Setelah beberapa saat reda, suasana kembali memanas. Kondisi ini dipicu saat salah satu keluarga pasien diusir oleh petugas yang berjaga. Namun kondisi ini bisa cepat diredam oleh petugas kepolisian dan TNI yang ikut membantu menjaga keamanan rumah sakit.
‎Hingga saat ini, keluarga pasien yang pernah menerima vaksin di RS Harapan Bunda terus berdatangan. Sementara pihak rumah sakit belum ada yang memberikan penjelasan mengenai tudingan penggunaan vaksin palsu ini.