Sukses

2 Rumah Sakit di Tangerang Diduga Gunakan Vaksin dan Serum Palsu

Keduanya adalah RS Mutiara Bunda di Jalan Mencong, Ciledug, Kota Tangerang dan RS Bhineka Bhakti Husada di Pondok Cabe, Kota Tangsel.

Liputan6.com, Tangerang - Dua rumah sakit di Tangerang, Banten disinyalir menggunakan serum antitetanus dan vaksin palsu. Temuan tersebut hasil dari penelusuran Balai POM Serang beberapa waktu lalu.

"Dua hari lalu kan sudah dirilis, didampingi juga oleh Dinkes Banten. Memang ada 12 rumah sakit di Banten, di antaranya di Tangerang yang disinyalir sumber pengadaan vaksin dan antiserum bukan dari distributor resmi," kata Kepala Balai POM Serang Mohammad Kashuri, saat dihubungi Liputan6.com di Tangerang, Jumat (15/7/2016) siang.

Tentang rumah sakit mana saja yang terlibat, Kashuri mengaku hal tersebut sudah menjadi wewenang Kemenkes dan Satgas Perlindungan yang dibentuk Kemenkes untuk berkomentar. Namun, berdasarkan data dari Kemenkes, ada dua rumah sakit di Tangerang yang diduga menggunakan serum antitetanus palsu.

Rumah sakit itu adalah Mutiara Bunda di Jalan Mencong, Ciledug, Kota Tangerang dan Rumah Sakit Bhineka Bhakti Husada di Pondok Cabe, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan. Hal tersebut juga dibenarkan Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Rostiwi saat dihubungi melalui sambungan telepon.

"Iya saya sudah terima laporannya. Tapi laporan terakhir yang ilegal itu RS Mutiara Bunda, selebihnya masih diselidiki lebih lanjut oleh BPOM," kata Rostiwi.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Suharno mengatakan, dia belum menerima secara resmi hasil laboratorium dari BPOM. "Itu kan baru indikasi, hasil resmi dari laboratorium kami belum terima," kata dia.

Namun demikian, pihaknya sudah melakukan pemberitahuan melalui surat edaran ke rumah sakit dan klinik swasta di wilayahnya, untuk tidak menggunakan vaksin atau antivirus yang bukan berasal dari distributor resmi Kementerian Kesehatan.

"Itu sudah dilakukan dari jauh-jauh hari, nanti setelah ada hasil dari BPOM baru akan kami bina kembali," kata Suharno.