Liputan6.com, Bekasi - Rumah Sakit Karya Medika, Tambun, Kabupaten Bekasi adalah satu di antara 14 rumah sakit yang dinyatakan menggunakan vaksin palsu. Lalu, mengapa rumah sakit menggunakan vaksin palsu tersebut?
"Pelayanannya lebih cepat dan harganya lebih murah," kata Direktur Utama Rumah Sakit Karya Medika, Dominggus Efruan di RS Karya Medika, Tambun, Kabupaten Bekasi, Jumat (15/7/2016).
Pelayanan cepat dimaksud Dominggus adalah tidak adanya prosedur berbelit dalam pemesanan dan pemenuhan stok vaksin. Cukup melalui telepon dan email, pihak rumah sakit sudah bisa menerima vaksin dalam beberapa jam.
"Selain juga kebutuhan vaksin di rumah sakit terus meningkat," jelas dia.
Dia percaya CV Azka Medika menjual vaksin layak digunakan. Sebab label yang digunakan dalam kemasan vaksin palsu tampak tidak berbeda dengan yang aslinya. Mulai dari warna, label BPOM dan halal tercantum di kemasannya.
RS Karya Medika mengaku sudah menggunakan vaksin sejak 5 tahun lalu. "Kita memakai vaksin dari distributor CV Azka Medika sejak 2011, bulan November," kata Dominggus.
Vaksin yang diperoleh dari distibutor adalah engerix B adult, engerix B pediatal. Serta vaksin anti tetanus serum (ats), anti difteri serum (ads), dan anti-bisa ular (abu), serta purified protein derivative (PPD).
"Vaksin ini kami gunakan pada saat distributor utama kita lagi kosong, dan kita harus mengupayakan," terang Dominggus.
Seorang keluarga korban vaksin palsu, Nasrico, menyesalkan sikap rumah sakit yang dengan mudahnya membeli vaksin dari distributor ilegal. Terlebih rumah sakit tidak melakukan kroscek terhadap perusahaan tersebut.
Baca Juga
"Hanya karena lebih murah? Jangan disamain sama toko roti dong, kalau enggak ada di toko ini, dia ambil ke toko lain," ujar Nasrico.
Advertisement