Liputan6.com, Jakarta - Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Rudy Sufahriadi mengatakan Kelompok radikal Mujahiddin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso masih memungkinkan melakukan aksi teror di Poso.
Bahkan, tak menutup kemungkinan aksi teror mereka bisa saja menggunakan truk seperti yang terjadi di Kota Nice, Prancis.
"Mungkin saja, tapi yang jelas kita antisipasi semuanya," kata Rudy di Jakarta, Sabtu 16 Juli 2016.Â
Dikatakan Rudy, antisipasi itu terus dilakukan di Markas Polres Poso. Mengingat Mapolres Poso pernah diserang aksi bom bunuh diri dengan motor pada 3 Juni 2013 silam.
Menurut Rudy, usai kejadian itu Mapolres Poso membangun portal di pintu masuk utama. Sehingga warga dan tamu yang akan berkunjung ke Mapolres dapat diperiksa terlebih dahulu.
"Portal itu diantaranya mencegah seperti itu, pemeriksaan dilakukan terus. Portal tetap dibuat, buat pengendara motor, dan pejalan kaki. Jadi polresnya tidak terbuka, jadi jalan kakinya ada akses, naik motornya ada akses tapi harus berhenti dulu, baru masuk," terang Rudy.
Meski pengamanan Mapolres Poso diperketat, tetapi Rudy menegaskan pelayanan terhadap masyarakat tetap diutamakan.
"Menurut saya belajar pengalaman dari orang lain, dari diri kita sendiri akan melakukan itu. Semua pelayanan masyarakat akan kita perbaiki tidak akan kita terlantarkan. Namun pengamanan lebih penting," pungkas Rudy.
Advertisement