Sukses

Orangtua Mengeluh Posko Vaksin Palsu di Harapan Bunda Tutup Cepat

Seorang petugas RS mengatakan posko sudah ditutup karena memang jadwal buka hanya sampai siang hari.

Liputan6.com, Jakarta - Aniah bingung. Di depan tenda posko keluhan korban vaksin palsu RS Harapan Bunda, Aniah dan dua anaknya duduk di antara bangku kosong.

"Kok sudah tutup ya?" kata dia di RS Harapan Bunda, Jakarta Timur, Minggu (17/7/2016).

Aniah datang pukul 13.00 WIB dan mendapati tenda posko sudah kosong. "Katanya juga bukanya tadi telat ya," kata dia.

Dia membawa dua anaknya. Anaknya yang paling kecil saat ini berusia empat tahun. Warga sekitar Taman Mini Indonesia Indah (TMII) ini was-was anaknya salah satu anak korban vaksin palsu.

Sementara itu, seorang petugas RS mengatakan posko sudah ditutup karena memang jadwal buka hanya sampai siang hari.

"Sudah tutup sekarang," ujar petugas yang enggan disebut namanya itu.

Kepala Humas RS Harapan Bunda Mira Restiawati menjelaskan, pihaknya memfokuskan pendataan kepada bayi atau balita yang divaksin periode Maret hingga Juni 2016. Karena berdasarkan informasi yang diterima rumah sakit, vaksin palsu baru masuk ke Harapan Bunda pada Maret 2016. Kala itu, stok vaksin di rumah sakit habis.

Informasi mengenai vaksin yang baru masuk pada Maret 2016, di dapat Mira dari Satgas Penanganan Vaksin Palsu yang dibentuk Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri bersama Kemenkes, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), serta Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Vaksin Palsu mengumumkan, sebanyak 270 bayi terindikasi menjadi korban vaksin palsu di RS Harapan Bunda.

"Namun baru 44 pasien yang terkonfirmasi terpapar vaksin palsu. Kami juga tak mau sembarangan yang sudah divaksin asli, divaksin lagi. Kami akan buka posko pelayanan di RS Harapan Bunda," kata Kepala Satgas Penanggulangan Vaksin Palsu Maura Linda Sitanggang di RS Harapan Bunda, Sabtu malam 16 Juli 2016.