Sukses

Audiensi Korban Vaksin Palsu di RSIA Sayang Bunda Bekasi Ricuh

Dari pertemuan sebelumnya, pihak manajemen berjanji akan melakukan vaksin ulang bagi seluruh korban pada Senin ini.

Liputan6.com, Bekasi - Agenda audiensi pihak manajemen dengan ratusan keluarga pasien vaksin palsu di RSIA Sayang Bunda, Pondok Ungu Permai, Babelan, Kabupaten Bekasi berlangsung ricuh. Audiensi ini memanas lantaran pihak manajemen dianggap cuci tangan dalam menyelesaikan kasus vaksin palsu yang menimpa keluarga pasien.

Awalnya sekitar seratusan keluarga korban mendatangi RSIA Sayang Bunda meminta penjelasan dari pihak manajemen serta meminta informasi rekam medis anak yang pernah diberikan vaksin yang diduga palsu. Mereka juga ingin mendapat penjelasan soal langkah-langkah yang akan dilakukan rumah sakit.

Keluarga korban pun telah berkumpul di lobi sejak pukul 10.00 pagi. Namun baru sekitar pukul 13.30 WIB perwakilan orangtua korban dapat diterima pihak rumah sakit yang diwakili dokter Teguh serta sejumlah pejabat rumah sakit lainnya.

Suasana akhirnya memanas setelah diketahui tidak semua keluarga pasien yang hadir terdata untuk dilakukan vaksin ulang. Padahal, dari pertemuan sebelumnya, pihak manajemen berjanji akan melakukan vaksin ulang bagi seluruh korban pada Senin ini.

"Yang datang untuk vaksin ulang ini ada ratusan, kok yang ada di data rumah sakit cuman 21 orang," kesal Yada, salah satu orangtua pasien saat di temui di lokasi, Senin (18/7/2016).

Ia pun meminta agar rumah sakit dapat bekerja cepat, khususnya untuk memberikan rekam medis siapa-siapa saja pasien yang terindikasi menerima vaksin palsu. "Kalau kelamaan, kita khawatir efek samping dari vaksin palsu ini," tegas dia.

Data dari Kemenkes

Sementara itu, dokter Teguh yang memimpin langsung audiensi tersebut mengatakan, 21 pasien yang telah terdata untuk dilakukan vaksin ulang tersebut berdasarkan data dan permintaan Kemenkes dan bukan dari investigasi pihaknya.

"Saya ingin menyampaikan agar masyarakat tetap tenang karena ini menyangkut kehati-hatian. Soal 21 pasien itu, sesuai kriteria dan permintaan dari Kemenkes langsung," ucap Teguh saat berjumpa dengan keluarga pasien.

Alhasil, keluarga pasien yang belum terdata untuk dilakukan vaksin ulang terlihat cemas. Apalagi, mereka mengaku telah melakukan pendataan ulang sejak diungkapkannya 14 rumah sakit yang menggunakan vaksin palsu, satu pekan lalu.

Kekecewaan pun kian memuncak ketika pihak manajemen dirasa tidak dapat memastikan kapan ratusan pasien lainnya dapat melakukan vaksin ulang. "Terus giliran kita kapan dong?" teriak orangtua pasien lainnya.

Hingga kini, ratusan orangtua masih berkumpul dan menunggu di depan RSIA Sayang Bunda. Mereka rencananya akan dikumpulkan pihak manajemen rumah sakit untuk melakukan audiensi tertutup bersama.