Liputan6.com, Jakarta - Evakuasi dua jenazah terduga teroris Poso yang salah satunya mirip Santoso, dari hutan Tambarana, Poso Pesisir Utara, Sulawesi Tengah, akan dilanjutkan hari ini. Jenazah kemudian rencananya diidentifikasi di Rumah Sakit Bhayangkara, Palu.
Kapusdokkes Polri Brigjen Arthur Tampi mengatakan, pihaknya mengirim seorang ahli forensik dan ahli DNA. Keduanya berangkat ke RS Bhayangkara, Palu, Selasa (19/7/2016) pagi ini dengan penerbangan pertama Batik Air.
"Buat identifikasi dua jenazah besok (hari ini) kita kirim spesialis DNA (deoxyribonucleic acid
) dan forensik. Berangkat pagi dari Cengkareng (Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten) pukul 05.30 WIB," ucap Arthur saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Senin tengah malam, 18 Juli 2016.
Tampi menuturkan, dari proses identifikasi, baru dapat dipastikan satu dari dua pria terduga teroris yang tewas adalah Santoso. Semua prosedur harus lebih dulu dilewati.
Meski begitu, diakui Arthur, salah satu ciri fisik yang terdapat di salah satu jenazah memiliki kemiripan dengan Santoso. Yaitu, tahi lalat di sekitar wajah.
"Tetap kita jalankan standar internasional. Yaitu harus lebih dulu diambil data dan dicocokkan ya. Yaitu ante mortem dan post mortem-nya," Tampi menjelaskan seputar rencana identifikasi kedua jenazah terduga teroris Poso tersebut.
Evakuasi kedua jenazah terduga teroris kelompok Santoso pascabaku tembak pada Senin 18 Juli 2016 sekitar pukul 18.30 Wita itu terpaksa dihentikan. Sebab, lokasi evakuasi diguyur hujan deras.
Advertisement