Liputan6.com, Jakarta - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri memberangkatkan dua personel kedokteran kepolisian ke Palu, Sulawesi Tengah. Mereka akan mempersiapkan proses identifikasi jasad yang diduga teroris Santoso.
Untuk mengidentifikasi jenazah itu, tim dokter kepolisian akan memeriksa saudara, anak, dan istri Santoso yang ada di Poso. Tak hanya itu, polisi juga akan melibatkan teman seperjuangan Santoso di Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang sebelumnya sudah ditangkap.
"Melibatkan saudara, anak, istri. Ada tersangka lain yang sudah ditangkap," kata Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Istana Negara, Jakarta, Selasa (19/7/2016).
Advertisement
Setelah itu, kata Tito, baru dilakukan pemeriksaan DNA. "Hari ini sudah ada (tim dokter) yang di sana, sambil menunggu jenazah," ujar dia.
Dalam baku tembak dengan tim Alfa 29 dari TNI yang terjadi pada Senin pukul 18.30 WITA, dua anggota MIT yang belum diketahui identitas tewas. Salah satunya, mirip Santoso. Baku tembak itu terjadi di pegunungan Desa Tambarana, Kecamatan Poso Pesisir Utara.
Baku tembak itu pecah setelah adanya patroli yang dilakukan Tim Alfa di seputaran tempat kejadian perkara.
Selain menewaskan dua anggota MIT, Tim Alfa 29 juga mengamankan satu pucuk senjata api organik jenis M-16 beserta beberapa amunisi aktif dan selongsong amunisi.