Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Tito Karnavian memastikan bahwa salah seorang terduga teroris yang tewas bersama pimpinan Mujahiddin Indonesia Timur (MIT) Santoso adalah Mukhtar, bukan Basri.
"Bukan (Basri), Mukhtar namanya. Menurut keterangan dari teman-temannya dan saksi-saksi," kata Tito di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (19/7/2016).
Baca Juga
Kapolri menjelaskan, Mukhtar yang tewas dalam baku tembak dengan aparat Satgas Tinombala pada Senin petang kemarin merupakan anggota kelompok teroris yang dipimpin Santoso.
Advertisement
"Dia dari Palu, anak buahnya Santoso," ujar Tito.
Sebelumnya, Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Rudy Sufahriadi memastikan dua teroris yang tewas adalah Santoso dan tangan kanannya bernama Basri.
Menurut Rudy, kepastian itu didapat dari keterangan para anggota Santoso yang sudah ditangkap beberapa waktu lalu. Mereka, kata Rudy, diberi foto dua jenazah teroris tersebut.
"Sudah pasti. Yang satu adalah Santoso dan yang satu adalah Basri. Kepastian itu didapatkan dari foto dua jenazah itu yang diidentifikasi oleh rekan-rekannya," kata Rudy saat dihubungi di Jakarta, Selasa.
Santoso dan Mukhtar tewas dalam baku tembak dengan Tim Alfa 29 dari TNI yang terjadi pada Senin pukul 18.30 Wita. Baku tembak terjadi di pegunungan Desa Tambarana, Kecamatan Poso Pesisir Utara.
Baku tembak itu pecah setelah adanya patroli yang dilakukan Tim Alfa di seputaran tempat kejadian perkara. Selain menewaskan dua anggota MIT, Tim Alfa 29 juga mengamankan satu pucuk senjata api organik jenis M-16 beserta beberapa amunisi aktif dan selongsong amunisi.