Liputan6.com, Palu - Puluhan personel bersenjata lengkap dari kesatuan Brimob Polda Sulawesi Tengah, langsung disiagakan di RS Bhayangkara Palu usai jenazah yang hampir pasti diduga Pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Santoso alias Abu Wardah dan anak buahnya bernama Mukhtar tiba di RS tersebut.
Dua jenazah anggota MIT itu sebelumnya tewas tertembak saat terjadi kontak senjata di hutan dan pegunungan Desa Tambarana, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Sigi pada Senin, 18 Juli 2016 sekitar pukul 18.30 Wita.
Setelah dilakukan identifikasi luar, dapat dipastikan kalau jenazah tersebut adalah Santoso. Apalagi hasil identifikasi itu dibenarkan oleh keluarga Santoso yang juga telah diambil sample DNA-nya.
"Selama kedua jenazah masih disemayamkan di RS ini penjagaan ketat harus terus dilakukan. Karena tidak bisa sembarang orang mau bebas di sini," kata Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Operasi Tinombala 2016 Kombes Pol Leo Bona Lubis di Palu, Selasa, (19/7/2016).
Pantauan Liputan6.com dari sore hingga malam ini, personel Brimob berseragam hitam dilengkapi senjata api laras panjang tak hanya berjaga di depan kamar jenazah. Mereka juga melakukan patroli di seluruh area rumah sakit dan berjaga di depan pintu gerbang utama.
Selain itu satu unit mobil operasi jenis Barakuda milik Polri juga disiadakan di samping kamar jenazah.
Ketatnya penjagaan, juga membuat warga tidak bisa sembarangan lalu-lalang di RS tersebut. Yang tidak berkepentingan dilarang untuk masuk. Keluarga pasien pun harus melewati pemeriksaan ketat di pintu gerbang RS. Â
Polisi Bersenjata Lengkap Jaga Ketat RS Bhayangkara Palu
Tak hanya berjaga di depan kamar jenazah, Polisi juga melakukan patroli dan berjaga di depan pintu gerbang utama rumah sakit.
Advertisement