Liputan6.com, Depok - Jajaran Polresta Depok menurunkan 230 personel untuk mengantisipasi tawuran antar-pelajar usai Masa Orientasi Siswa (MOS) atau Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS) yang akan berahir pada Rabu hari ini.
Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Polresta Depok Komisaris Agus Widodo mengatakan, patroli akan dilakukan di sejumlah titik yang dianggap sebagai kawasan yang rawan terhadap tawuran.
Kawasan tersebut adalah Pancoran Mas, Sawangan, Sukmajaya, dan Cilodong. Lokasi itu menjadi pusat perhatian lantaran terdapat banyak sekolah, baik itu SMP maupun SMA.
"Kita lakukan monitoring titik-titik strong point yang rawan tawuran. Atau titik kumpul anak-anak pulang sekolah dan tempat mereka mangkal nunggu angkot. Selain itu, kita juga mengedepankan Binmas untuk memberikan imbauan-imbauan agar mereka tidak nongkrong atau melakukan kegiatan yang tidak jelas yang nanti akhirnya mudah terbawa situasi," kata Agus kepada Liputan6.com di Depok, Rabu (20/7/2016).
230 personel yang diturunkan untuk mengamankan usai MOS dan PLS, tutur dia, terdiri dari Binmas, Raimas (Pengurai Masyarakat), Jaguar.
Selain itu, Agus melanjutkan, pihaknya juga telah melibatkan Satgas Anti-Tawuran yang di dalam satuan itu terdapat siswa yang pernah melakukan tawuran. Tujuannya untuk mengondisikan siswa lainnya agar tidak terlibat tawuran
"84 anggota Binmas akan melakukan pembinaan ke anak-anak yang ada di Satgas Anti-Tawuran supaya bisa terlindungi dan terhindar dari kasus-kasus tawuran. Jadi kita tetap imbau jangan ikut-ikutan yang tidak baik," beber Agus.
Agus menambahkan, pemicu pecahnya tawuran juga dapat disebabkan pengaruh seniornya. "Biasanya senior suka ngajak adik-adiknya masih junior untuk ditakut-takuti supaya mau ikut tawuran. Kita antisipasi dari awal," terang Agus.
Antisipasi Tawuran Usai MOS, Polres Depok Terjunkan 230 Personel
Berbagai faktor dapat menyebabkan pecahnya tawuran antar-pelajar. Salah satunya faktor senioritas.
Advertisement