Sukses

Orangtua Korban Vaksin Palsu Akan Sambangi KPAI

Orangtua korban vaksin palsu itu diduga meminta pendampingan KPAI.

Liputan6.com, Jakarta - Sekitar 15 kepala keluarga orangtua korban vaksin palsu akan menyambangi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) hari ini. Ketua KPAI Asrorun Niam Sholeh mengatakan akan menerima mereka secara langsung.

"Iya siang ini di kantor sekitar pukul 14.00 WIB," kata Asrorun kepada Liputan6.com di Jakarta, Kamis (21/7/2016).

Dia tidak bisa memastikan para orangtua korban vaksin palsu itu dari rumah sakit atau klinik. "Nanti, kita akan dengar dulu (dari mana saja)," tutur Asrorun.

Asrorun menduga, rombongan para orangtua korban vaksin palsu itu meminta untuk pendampingan dari KPAI. "Ya ini bisa pendampingan hukum. Tapi, kita akan mendengar terlebih dahulu," tutur Asrorun.

Menteri Kesehatan Nila F Moeloek memaparkan 14 rumah sakit dan 8 bidan yang menggunakan vaksin palsu dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IX DPR, 14 Juli 2016 lalu.

14 RS yang dipaparkan Menkes antara lain RS dr Sander Cikarang, Bhakti Husada (Terminal Cikarang), Sentral Medika (Jl Industri Pasir Gombong), RSIA Puspa Husada.

Selanjutnya, Karya Medika (Tambun), Kartika Husada (Jl MT Haryono, Bekasi), Sayang Bunda (Pondok Ungu, Bekasi), Multazam Bekasi, Permata (Bekasi), RSIA Gizar (Villa Mutiara Cikarang), Harapan Bunda (Kramat Jati, Jakarta Timur), Elisabeth (Narogong, Bekasi), Hosana Lippo Cikarang, dan Hosana Bekasi (Jl Pramuka).

Sementara itu, 8 bidan yang terindikasi menggunakan vaksin palsu, antara lain Bidan Lia (Cikarang), Bidan Lilik (Perum Graha Melati Tambun), Bidan Klinik Tabina (Perum Sukaraya, Sukatani Cikarang), Bidan Iis (Perum Seroja Bekasi), Klinik Dafa DR (Baginda Cikarang).

Selanjutnya, Bidan Mega (Puri Cikarang Makmur Sukaresmi), Bidan M Elly Novita (Ciracas, Jakarta Timur), dan Klinik dr Ade Kurniawan (Rawa Belong, Slipi, Jakarta Barat).