Liputan6.com, Poso - Setelah sempat menghindar dari kejaran awak media, keluarga Santoso akhirnya menggelar jumpa pers, terkait tewasnya salah satu anggota keluarga dalam penyergapan teroris.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Jumat (22/7/2016), konferensi pers digelar di salah satu hotel di Poso, Sulawesi Tengah, kemarin sore. Jumpa pers ini dihadiri saudara dan kerabat Santoso. Di antaranya, Tumina, kakak perempuan dan saudara tertua serta Ahmad, adik bungsu Ahmad.
Baca Juga
Dalam konperensi pers yang berlangsung belasan menit, pihak keluarga belum berbicara banyak tentang aktivitas Santoso selama ini.
Advertisement
Mereka mengakui informasi tentang kematian Santoso hanya diketahui lewat media, bukan dari pihak kepolisian. Bagi keluarga, kematian Santoso adalah sebuah takdir yang tidak bisa ditolak. Mereka pun tidak menuntut kepada pihak yang yang bertanggung jawab.
Kini keluarga berharap jenazah Santoso alias Abu Wardah bisa segera dibawa ke kampung halaman, Desa Tambarana Trans, Kecamatan Poso pesisir utara, untuk dimakamkan.
"Ingin mempercepat dan segera selesai, dibawa (jenazah Sansoso) ke Poso," kata Ahmad, kerabat Santoso.
Santoso tewas tertembak bersama seorang temannya dalam sebuah penyergapan di pegunungan Tambarana, Poso, Senin 17 Juli lalu. Kini jenazah keduanya masih disemayamkan di Rumah Sakit Bhayangkara, Palu.