Sukses

Jadi TNI Gadungan, Ayah Pemain Arema Ditangkap Kodim

Dalam melakukan aksi, TNI gadungan tersebut kerap mengubah identitasnya.

Liputan6.com, Malang - Suhartono, warga Jalan Jupri Kota Malang, Jawa Timur ditangkap anggota Komando Distrik Militer (Kodim) 0833 Kota Malang. Pria yang mengaku ayah dari pesepakbola Arema Cronus ini terbukti melakukan penipuan dengan modus mengaku sebagai anggota TNI.

Saat beraksi sebagai anggota TNI AD, dia mengaku bernama Serma Bambang S. Jika beraksi dengan baju TNI AU, ia memakai pangkat palsu Letnan Dua Suhartono. Ia menjalankan aksinya saat menjelang hari-hari besar seperti lebaran, natal dan peristiwa besar lain. Bermodal stempel TNI, surat tugas hingga seragam palsu, pelaku menyasar hotel, toko hingga individu untuk meminta uang pengamanan.

Satu tempat yang didatanginya memberi 'upeti' bervariasi mulai dari Rp 300 ribu sampai Rp 750 ribu. Saat hari Raya Idul Fitri, ada 100 tempat usaha dan individu yang disasar. Pelaku berhasil mengumpulkan uang lebih dari Rp 16 juta dari sekali aksi di momen tersebut. Aksi penipuan itu telah dilakukannya sejak 2009 dan baru kali ini terungkap.

Komandan Dandim 0833, Letkol Aprianko Suseno mengatakan, aksi pelaku terungkap setelah seorang korban melapor lantaran ada oknum TNI meminta uang pengamanan.

"Saya melarang ada anggota yang meminta uang pengamanan. Karena itu, ketika ada informasi ini saya minta dikejar karena merusak nama kami," ujar Aprianko di Malang, Sabtu (23/7/2016).

Pelaku ditangkap tadi malam di kawasan Wendit, Kabupaten Malang. Sebelum ditangkap, pelaku diketahui datang ke sebuah hotel tempat anaknya menginap usai pertandingan Arema melawan Perseru. Sang anak memberinya uang sebesar Rp 350 ribu.

"Kabarnya anaknya memang seorang pemain Arema," tutur Aprianko.

Ironisnya, status pekerjaan pelaku di KTP elektronik juga tertera anggota TNI. Aprianko menyayangkan pihak kelurahan yang dinilai kurang teliti. Pelaku sendiri sebelumnya bekerja sebagai sekuriti di sebuah perguruan tinggi swasta dan kini menganggur. Satu dari dua motor miliknya berpelat nomor militer.

"Kantor kelurahan harusnya lebih teliti lagi, bagaimana bisa mudah memberi status untuk anggota TNI," ucap Aprianko.

Kodim 0833 juga tak akan mengejar penjual atribut TNI tempat pelaku membeli. Masyarakat juga diimbau untuk melapor jika ada oknum anggota yang meminta uang pengamanan dengan modus apapun.

Kini, kasus Suhartono dilimpahkan ke Mapolres Malang Kota untuk diproses secara hukum.

Dari hasil pemeriksaan, Suhartono mengaku seluruh atribut TNI dibeli di sebuah toko di Pasar Besar Kota Malang. Uang hasil aksinya untuk kehidupan sehari-hari bersama ibu kandungnya.

"Uangnya untuk makan, saya di rumah dengan ibu. Istri sudah tak tinggal serumah," ucap Suhartono.

Ia membenarkan sebagai ayah kandung dari Syaiful Indra Cahya, bek pesepakbola Arema Cronus. Namun mereka sudah tak tinggal serumah sejak sang anak duduk di bangku SMA. Meski begitu, Suhartono mengaku masih kerap menghubungi dan menemui putranya tersebut.

"Iya benar, anak saya Syaiful Indra Cahya pemain Arema," ujar Suhartono.