Liputan6.com, Jakarta - Puluhan makam fiktif ditemukan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur. Pihak Suku Dinas (Sudin) Pertamanan dan Pemakaman Jakarta Timur pun langsung membongkar makam-makam fiktif tersebut.
Penggalian dipimpin oleh Kasudin Pertamanan dan Pemakaman Jakarta Timur Christian Tamora Hutagalung dan Kepala TPU Pondok Ranggon JR Siregar.
Christian mengatakan, temuan makam fiktif itu merupakan hasil investigasi mereka secara mendalam, berdasarkan perintah yang kini gencar digalakkan oleh Pemprov DKI Jakarta.
"Di sini yang kita identifikasi fiktif sudah 28 makam. Tapi yang sudah kita pastikan fiktif ada 25 makam," tutur Christian di TPU Pondok Ranggon, Senin sore (25/7/2016).
Christian dan Kepala TPU pun mengerahkan para penjaga makam untuk membongkar makam fiktif.
"Hingga sekarang pemeriksaan masih dilangsungkan. Sebab ada 64.000 makam di lahan seluas 67 hektare ini. Ini masih terus berjalan," ujar Christian.
Dia menjelaskan, untuk melakukan investigasi, pihaknya memakai panduan dari Pemprov DKI dan Dinas Pertamanan dan Pemakaman untuk mengidentifikasi makam fiktif. Misalnya, makam itu terdapat gundukan tanahnya, tapi tidak ada nisan. Atau ada nisan, tapi tidak ada gundukan.
"Kita juga cek pakai besi panjang ini. Kalau ditusuk keras atau sampai besinya bengkok, berarti fiktif. Tapi kalau besinya masuk dalam berarti benar ada makamnya. Ada lubang di dalam," terang dia.
Makam yang dicurigai fiktif juga akan diperiksa Izin Penggunaan Tanah Makam (IPTM) nya. Ahli waris makam itu akan dihubungi untuk memastikan benar tidaknya makam tersebut.
"Kalau ahli warisnya bilang ada, berarti clear. Kalau kita tanya ahli warisnya benar enggak ada keluarga Bapak dimakami di sini, di blok A misalnya, terus dia bilang bukan, berarti kita eksekusi," jelas Christian.
Pantauan Liputan6.com, Pekerja Harian Lepas (PHL) yang mengurus makam terlihat diminta untuk membongkar sejumlah makam fiktif. Beberapa makam yang dibongkar memang bercirikan aneh.
Seperti tidak punya nisan, rumput yang tebal atau tidak terurus, dan tanah yang keras saat ditusuk besi yang panjangnya sekitar 1,5 meter.