Liputan6.com, Pangkep - Wakil Presiden Jusuf Kalla membuka Jumpa Bakti Gembira (Jumbara) Palang Merah Remaja (PMR) Nasional di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) Sulawesi Selatan. Tak diduga, dia memilih berdiri di terik matahari saat menjadi pembina upacara.
Awalnya, pria yang kerap disapa JK itu bersama tamu lain, seperti Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso, dan Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo duduk di panggung utama. Mereka berada di area teduh.
Saat akan memberikan pengarahan sebagai pembina upacara, JK kemudian berdiri dari tempat duduknya. Sudah ada satu mikrofon paling depan di bawah tenda yang disiapkan untuk dirinya. Namun, posisi itu dilewatinya.
Dia terus berjalan hingga keluar tenda dan berdiri di lapangan. Tak ada tenda, hanya topi merah PMI yang dipegangnya digunakan untuk menutup kepalanya dari terik panas matahari.
Advertisement
JK berdiri tepat di depan tiga mikrofon yang semula dipakai untuk pembacaan Pancasila, Tribakti PMR, dan Sapta Marga PMI. Satu di antaranya dibalik begitu saja menghadap dirinya.
Ajudan dan beberapa Paspampres tampak memperbaiki posisi meja mikrofon yang sejak awal dari di sana. JK pun sempat melambaikan tangan ke seluruh peserta sebelum memulai pengarahan.
"Saya di sini sengaja. Karena kegiatan ini dibutuhkan kerja sama dan solidaritas. Solidaritas itu penting, panas sama panas, dingin sama dingin," kata Ketua Umum PMI itu di lokasi, Selasa (26/7/2016).
Ucapan itu disambut riuh tepuk tangan dari 3.000 peserta dari dalam dan luar negeri yang hadir. Para tamu undangan pun sempat saling tengok mendengar pernyataan JK.
"Karena itu saya pertama selamat datang kepada Anda semua. Kita hadir di sini bersama berjumpa, berbakti dan bergembira tahun ini. Dalam satu tujuan mulai membangun diri menjadi remaja, kader bangsa, mempunyai keterampilan sifat sosial, dan solidaritas tinggi," kata JK.
Semua peserta harus memanfaatkan kegiatan ini untuk saling berkomunikasi dan menjalin kerja sama baik dari PMR nasional maupun luar negeri. Sebab, kegiatan kepalangmerahan tidak kenal wilayah maupun batas negara.
"Hubungan internasional bersama kawan-kawan kalian karena palang merah tidak punya batas daerah, batas negara bencana kita bantu bersama," kata JK.