Liputan6.com, Jakarta - Suku Dinas Pertamanan dan Pemakaman Jakarta Timur terus menelusuri 30 tempat pemakaman umum (TPU) di Jakarta Timur, untuk mencari keberadaan makam fiktif. Sebanyak 39 kuburan palsu berhasil diidentifikasi petugas dari empat TPU, yakni TPU Pondok Ranggon, TPU Pondok Kelapa, TPU Penggilingan, dan TPU Utan Kayu (Kemiri).
Kepala Suku Dinas (Sudin) Pertamanan dan Pemakaman Jakarta Timur, Christian Tamora Hutagalung, mengatakan, untuk di TPU Pondok Ranggon ada sejumlah perbedaan antara makam fiktif dengan makam asli yang ada di sana.
Pertama, makam fiktif yang sudah diidentifikasi di TPU Pondok Ranggon rata-rata tidak memiliki batu nisan di atas tanah kuburnya. Sementara gundukan tanah jelas tampak menyembul, sesuai dengan ukuran makam asli yang ada.
"Di sini itu makamnya yang fiktif terdapat gundukan tanahnya, tapi tidak ada nisan. Atau ada nisannya, tapi tidak ada gundukan," tutur Christian di TPU Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (26/7/2016).
Kedua, rumput di sejumlah makam fiktif di TPU Pondok Ranggon tampak kurang terawat. Rumput tampak tebal dan tidak seimbang ukurannya.
"Makam fiktif juga beberapa rumputnya enggak keurus. Enggak rapi seperti yang lain. Ini mudah jadi penelusurannya. Langsung bongkar," jelas Christian.
Selain tampak fisik dari makam fiktif, ujar Christian, pihaknya juga memeriksa kepadatan tanah di kuburan yang diidentifikasi palsu. Mereka menggunakan teralis besi yang dibentuk khusus untuk mengukur kedalaman tanah, dengan panjang sekitar 1,5 meter.
Untuk makam asli, jika ditusuk menggunakan besi itu, maka akan mudah melesak ke dalam tanah karena ada rongga tempat jenazah dimakamkan. Sementara makam fiktif, akan terasa keras dan sulit besi sulit untuk dimasukkan.
"Kita juga cek pakai besi panjang ini. Kalau ditusuk keras atau sampai besinya bengkok, berarti fiktif. Tapi kalau besinya masuk dalam berarti benar ada makamnya. Ada lubang di dalam," terang dia.
Terakhir, makam fiktif dapat dilacak secara administratif. Kuburan yang dicurigai palsu diperiksa Izin Penggunaan Tanah Makam (IPTM)-nya. Kemudian, ahli waris makam akan dihubungi untuk memastikan benar tidaknya keberadaan lahan kubur tersebut.
"Kalau ahli warisnya bilang ada, berarti clear. Kalau kita tanya ahli warisnya benar enggak ada keluarga bapak dimakamkan di sini, di blok A misalnya, terus dia bilang bukan, berarti kita eksekusi," pungkas Christian.
Begini Beda Makam Fiktif dan Asli di TPU Pondok Ranggon
Secara kasat mata, makam fiktif mudah dijumpai. Begini ciri makam fiktif yang tersebar di beberapa pemakaman di Jakarta.
Advertisement