Liputan6.com, Jakarta - Calvin Soepargo (42) tersangka pembunuh Farah Nikmah Ridhallah (24) membuang mayat Farah dengan santai dan tak tergesa-gesa. Ini terungkap saat ia memperagakan beberapa adegan reka ulang di kolong tol Pantai Indah Kapuk, Pluit Jakarta Utara
Pantauan Liputan6.com di lokasi, Selasa (26/7/2016), Calvin membuang mayat Farah pada adegan ke 51-55. Dalam adegan ke-51, Calvin memberhentikan mobil Suzuki Ertiga di bahu kanan jalan yang langsung bersisian dengan kolong tol. Usai itu, Calvin membuka pintu penumpang sebelah kanan. Ia sengaja membuka pintu itu untuk menyamarkan perbuatannya membuang boks yang berisi mayat Farah.
Dalam adegan ke-53, Calvin mengangkat boks berisi jenazah Farah yang ditaruhnya di bawah tersamarkan pintu penumpang yang dibiarkan terbuka. Sejurus kemudian, ia mengangkatnya dan membuang boks itu ke kolong tol yang di bawahnya ada air.
Advertisement
Calvin sempat menatap boks itu cukup lama, sebelum ia menutup pintu mobil dan kembali memegang kemudi untuk pulang ke apartemennya.
Setelah dibuang pada Minggu 10 Juli 2016, boks berisi jenazah Farah itu akhirnya ditemukan seorang petugas sekuriti Tol Lingkar Barat dua hari setelahnya.
Amirudin (33), petugas yang pertama kali menemukan boks itu mengaku melihat keanehan dan mencium bau busuk saat sedang berpatroli di sekitar tol.
"Saya lagi ngecek lampu, paralon, dan aset lain," ujar Amirudin di kolong tol Pantai Indah Kapuk, Pluit, Jakarta Utara, Selasa (26/7/2016).
Awalnya Amirudin tak curiga terhadap barang tersebut. Ia hanya menyangka boks tersebut milik pemudik yang tertinggal atau terjatuh.
"Saya kira itu barangnya pemudik, tapi saat saya dekati, baunya bau busuk. Boks itu saya foto dan saya kirim ke komandan," jelas Amirudin
Setelah komandan dan rekan kerjanya datang ke lokasi, Amirudin dan komandannya menarik boks tersebut. Mereka mengangkatnya ke bahu jalan.
Lantaran curiga ada hal tak lazim, boks tersebut dibuka Amirudin atas perintah sang komandan. "Pas disobek sedikit, keluar darah dari bawah. Kita enggak berani, langsung koordinasi dengan polisi," ujar Amirudin.
Tak lama usai melapor, polisi datang dan membuka boks tersebut. "Posisi jenazah tengkurep, memakai baju merah muda, memakai blazer warna hitam dan celana cream. Kondisi jenazah sudah bau bangkai dan sudah bengkak," jelas dia.
Farah Nikmah tewas di tangan Calvin alias CS yang tak lain teman kencannya. CS menghabisi nyawa Farah lantaran sakit hati atas perkataan karyawan bank swasta tersebut.
Sang pengusaha itu sakit hati atas perkataan Farah yang menyinggung dirinya. Ini menyusul sikap Farah yang menolak berhubungan badan.
Sakit hati yang terbalut amarah itu membuat Calvin mencekik Farah hingga tewas. Jenazah Farah kemudian disimpan dalam boks lalu dibuang bawah jembatan tol PIK. Sedangkan barang-barang korban dibuang ke kali Gunung Sahari, Jakarta Utara.
Tersangka pembunuh Farah ditangkap polisi di Apartemen Aston Marina Tower B lantai 27 unit BJ, Pademangan Jakarta Utara.