Liputan6.com, Cilacap - Hujan deras mendadak turun jelang detik-detik eksekusi mati jilid III di Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, Kamis tengah malam sekitar pukul 23.27 WIB. Langit seperti tak mendukung. Gelap. Cahaya kilat dan bunyi petir menggelegar pun turut hadir menemani warga dan personel brimob yang berjaga di pagar Dermaga Wijayapura.
Namun warga masih bertahan. Rasa penasaran membuat mereka berusaha berteduh di bawah atap-atap warung di sekitar Dermaga Wijayapura. Sementara, ratusan personel kepolisian juga masih berjaga mulai dari akses jalan menuju ke Dermaga Wijayapura.
Salah satu warga bernama Erna (27) mengaku tak habis pikir dengan cuaca yang tiba-tiba hujan deras. Dirinya pun tak henti bergumam soal cerita mistis bersama warga lainnya.Â
Advertisement
"Ini rasanya lebih seram dari tahun kemarin, soalnya hujan. Sudah gitu geledeknya suaranya besar banget. Jadi bikin tambah seram," kata Erna di Dermaga Wijayapura, Cilacap, Kamis (28/7/2016) tengah malam.
Dia pun mengajak bercerita lebih dalam. Mengingat malam ini adalah malam Jumat kliwon. Sebagian warga percaya, ada penunggu yang menaungi Pulau Nusakambangan.
"Pengin tahu aja gimana, walaupun cuma bisa sampai sini. Tapi sampai sini saja udah seram, ditambah ini juga malam Jumat kliwon. Udah gitu cuacanya juga kayak gini tambah seram rasanya," Erna menerangkan.
Sementara itu, warga lainnya, Afif (48) mengaku telah beberapa kali datang ke tempat tersebut untuk melihat jenazah terpidana mati keluar setelah dieksekusi. Dia mengatakan tahun ini suasananya memang lebih terasa menyeramkan karena guntur terus bergemuruh, cahaya kilat juga terus berkelip.
"Lain dari tahun kemarin. Lebih serem kayaknya, hujan gede gini," ucap dia.