Sukses

EF Trailblazers Bekali Anak Hadapi Kompetisi Global

EF English First memperkenalkan program akademik baru di pertengahan 2016 yang dapat memenuhi kebutuhan anak saat ini.

Liputan6.com, Jakarta Kompetisi global sudah di depan mata, bahkan Indonesia sudah mulai memasuki pasar bebas regional dengan dimulainya Masyarakat Ekonomi ASEAN. Persaingan semakin kompetitif, apalagi di masa depan. Untuk itu, anak harus dibekali dengan kemampuan yang sesuai dengan kondisi tersebut.

EF English First memperkenalkan program akademik baru di pertengahan 2016 yang dapat memenuhi kebutuhan anak saat ini serta mengakomodasi keinginan orangtua berdasarkan karakternya, yakni Trailblazers.

Savitri Manan, Regional Director EF, mengatakan pada kesempatan launching Trailblazers pada Kamis 28 Juli 2016 di EF Center dan sekaligus menyambut tahun ajaran baru 2016, Kuningan City Jakarta, “Trailblazers diciptakan untuk menyempurnakan Trailblazers sebelumnya yang disusun untuk siswa berusia 10-14 tahun. Seluruh konten akademis di dalamnya disesuaikan dengan kebutuhan dan minat anak saat ini dengan menggunakan ilustrasi visual dan karakter yang menarik di setiap unitnya. Melalui konten yang relevan dengan keseharian mereka, belajar bahasa Inggris akan lebih mudah,” kata nya.

Trailblazers menekankan pada upaya membantu siswa meraih prestasi terbaik mereka di sekolah dan unggul dalam kehidupan sehari-hari. Materi pembelajaran disesuaikan dengan kurikulum sekolah, termasuk di dalamnya enam kemampuan dasar bahasa yakni membaca, menulis, mendengarkan, berbicara, tata bahasa atau grammar dan kosakata yang disampaikan dalam metode pengajaran yang menarik oleh guru-guru profesional EF.

Savitri Manan melanjutkan, “Keterlibatan komponen digital berperan cukup besar dalam Trailblazers. EF mengeluarkan fitur EF Students App dan EF Mentor untuk membantu siswa belajar di manapun dan kapanpun. EF Students App adalah aplikasi mobile untuk mengerjakan PR dan tugas dari guru, dengan respon yang cepat, sedangkan EF Mentor merupakan aplikasi mobile untuk berlatih kosakata baru setiap hari,” ungkap Savitri. 

Selain berbagai kelebihan tadi, dalam menyambut tahun ajaran baru 2016, EF English First menawarkan promo “Back to School” dengan diskon hingga Rp2 juta di setiap EF Centers. 

“Dunia sekarang ini memang sudah berubah, bukan saja makin kompetitif karena globalisasi tetapi juga memasuki era digital, sehingga anak cenderung menghabiskan waktunya dengan gadget. Karena itu, mendekati mereka tentu saja dengan bahasa yang mereka kenal yaitu dunia digital,” ungkap Donna Agnesia, presenter dan model iklan yang memilih untuk memasukkan anaknya belajar bahasa Inggris di EF. “EF punya keduanya, karena itulah saya memilih EF sebagai tempat anak saya belajar bahasa Inggris sejak tahun 2012,” tambahnya.

Untuk mengakomodir kebutuhan anak yang relevan dengan kondisi sekarang, EF mengerti bagaimana orangtua ingin selalu mengawasi keseharian anak mereka, karenanya EF juga mengembangkan EF Parents, sebuah aplikasi mobile yang memungkinkan orangtua melihat bagaimana kegiatan anak mereka saat belajar di EF. Selain berupa foto dan video, orangtua bisa berinteraksi langsung dengan meninggalkan komen untuk guru melalui aplikasi ini.  

“Selain mengerti kebutuhan anak-anak, saya merasa EF juga memahami kebutuhan kami sebagai orangtua yang sibuk. Melalui EF Parents saya tidak lagi khawatir mengenai keseharian Lio, Diego dan Sabrina di kelas, karena saya bisa secara langsung melihat aktivitas mereka cukup melalui ponsel”, ujar Darius Sinathrya yang juga didapuk sebagai Brand Ambassador EF bersama istrinya, Donna Agnesia sejak awal tahun 2016 ini.

Tidak hanya berfokus pada tujuan akademis, EF menyadari bahwa anak-anak harus mengembangkan kepercayaan diri mereka untuk bisa bersaing di masa depan. Untuk itu, Trailblazers juga didesain untuk bisa meningkatkan kemampuan transferable skills para siswanya, seperti kemampuan presentasi, pengambilan keputusan, leadership, kerjasama tim, dan lain-lain, sebagai bekal penting menghadapi persaingan global.

Trailblazers disusun sedemikian rupa untuk bisa memenuhi harapan dan keinginan orangtua terhadap anak mereka, baik itu orangtua dengan tipe Ambitious Commander, Silent Achiever, Short-term Worrier, maupun Happy-Go-Lucky. Empat karakter orangtua ini merupakan temuan penting yang didapat EF melalui penelitian yang dilakukan lima tahun terakhir. EF English First sebagai lembaga pendidikan berusaha memahami kemampuan seperti apa yang dibutuhkan anak untuk bersaing di era global ke depan. 

Joris Satyadharma Marketing Director EF English First mengungkapkan hasil penelitian EF, “Terdapat perubahan pada tujuan belajar bahasa Inggris anak-anak dan remaja, yang tadinya fokus pada nilai di sekolah menjadi lebih bersifat kebutuhan sehari-hari. Anak-anak dan remaja saat ini belajar bahasa Inggris untuk memuaskan rasa penasarannya terhadap dunia.”

Joris menambahkan, “Perubahan ini terjadi karena adanya perkembangan dalam kehidupan mereka. Anak dan remaja saat ini didominasi oleh perkembangan digital melalui internet dan sosial media. Keterbukaan ini menuntun kita kepada kompetisi global, khususnya bagi generasi muda."

Di era yang makin kompetitif ini, orangtua memiliki peran penting dalam keterlibatannya terhadap kesuksesan anak. Terdapat empat tipe orangtua berdasarkan riset yang dilakukan oleh EF yaitu:

  • Ambitious Commander: Gaya pengasuhan ini memiliki tujuan yang jelas dan visi ideal bagi anak mereka. Cenderung dominan dalam pengambilan keputusan dengan mendorong mereka untuk medapatkan keahlian tertentu agar mereka dapat tampil unggul di sekolah maupun luar sekolah. Keberhasilan bagi mereka adalah saat melihat anak-anak berada di atas.
  • Silent Achiever: Gaya pengasuhan ini percaya bahwa pertumbuhan alami sangat penting untuk perkembangan yang sehat anak mereka. Mereka cenderung mencari yang terbaik bagi anak-anak dan membangun lingkungan yang dapat dapat menarik minat belajar anak.
  • Short-Term Worrier: Gaya pengasuhan ini memberikan kebebasan bagi anak-anak dan menyediakan pengaman bila mereka terjatuh. Mereka cenderung membandingkan performa anak lain sebagai tolak ukur dan menjadi khawatir ketika menyadari anak mereka mengalami ketertinggalan.
  • Happy-Go-Lucky: Gaya pengasuhan ini menekankan pada kebebasan perkembangan bagi anak mereka. Mereka memiliki kepercayaan besar akan kemampuan anak dan tidak khawatir akan tantangan yang akan mereka hadapi di masa depan. Mereka berusaha membangun hubungan yang kuat, mendukung kebutuhan mereka dan memastikan mereka hidup nyaman dan bahagia.

“Dari keempat tipe orangtua ini tidak ada yang salah ataupun yang paling benar. Kami mengungkapkan ini dengan tujuan untuk membantu para orangtua mengenal gaya mendidik mereka supaya mereka bisa menyeimbangkannya dengan karakter anak sehingga membentuk pribadi anak yang unggul.” pungkas Joris.

Lalu termasuk tipe orangtua yang manakah Anda?

(Adv)

Video Terkini