Liputan6.com, Samarinda - Di posko keluarga mess karyawan PT Rusianto Bersaudara, Sungai Lais, Sambutan, Samarinda Ilir, Kalimantan Timur, keluarga tujuh ABK Kapal Tunda Charles yang telah disandera lebih dari sebulan, kemarin mendapat kabar buruk.
Melalui sambungan telepon ke salah satu istri awak kapal, disebutkan M Nasir, salah satu sandera mengalami infeksi akibat luka di kaki. Sementara tiga lainnya dalam kondisi sakit.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Jumat (29/7/2016), para penyandera juga mendesak keluarga secepatnya menyediakan uang tebusan sebesar 250 juta peso agar keluarga mereka tidak dibunuh.
Advertisement
Sementara itu, sejumlah mahasiswa kemarin sore berunjuk rasa di depan gedung Kedutaan Besar Filipina untuk Indonesia di Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat.
Mereka menuntut tindakan konkret dan lebih cepat untuk mengatasi penculikan 10 orang WNI oleh gerilyawan Abu Sayyaf yang terjadi satu bulan lalu. Apalagi ini bukan penculikan pertama yang terjadi.
Sebelumnya tujuh orang ABKÂ kapal pengangkut batu bara yang memasok kebutuhan batu bara bagi pembangkit listrik di Filipina.