Sukses

Pengamat: PDIP Lebih Butuh Ahok daripada Sebaliknya

Ahok memiliki posisi tawar yang lebih tinggi daripada PDIP di Pilkada DKI Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - PDIP saat ini belum juga mau memberikan dukungan kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pada Pilkada DKI Jakarta. Padahal lobi di antara keduanya sudah sering dilakukan.

Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Syamsuddin Harris menilai, jika PDIP ingin Ahok ikut dalam proses pencalonan yang dilakukan PDIP. Namun, kata dia, Ahok tidak perlu pusing memikirkan keinginan PDIP itu. Sebab, menurutnya, saat ini Ahok memiliki posisi tawar yang lebih besar.

"Ya ngapain, buat apa (ikuti PDIP)? Yang butuh, Ahok apa PDIP? Saya pikir yang lebih membutuhkan ‎itu PDIP bukan Ahok," kata Syamsuddin di Jakarta, Minggu 31 Juli 2016.

Ahok, kata Syamsuddin, sudah memiliki modal cukup untuk maju melalui jalur parpol bermodal dukungan dari Partai Nasdem, Hanura, dan Golkar, sehingga tanpa dukungan PDIP pun Ahok bisa tetap maju.

"Kita tahu tanpa partai politik Ahok bisa maju sebagai independen. Tapi karena ada tiga partai yang mengusung, Ahok maju dari partai," imbuh dia.

Syamsuddin pun heran dengan sikap PDIP kepada Ahok. Sebab, sebenarnya partai besutan Megawati Soekarnoputri itu sudah menyeleksi sejumlah bakal calon gubernur. Sementara Ahok tak ikut mendaftar, sehingga tak masuk akal jika PDIP terus mendesak Gubernur DKI Jakarta itu.

"PDIP kan sudah mengadakan seleksi cagub dan Ahok tidak mendaftar, jadi ya enggak masuk akal (PDIP desak Ahok)," pungkas dia.

Video Terkini