Sukses

Mendikbud Tolak Permintaan Turki Tutup 9 Sekolah di Indonesia

Muhadjir memastikan, sekolah-sekolah di Indonesia tak ada hubungannya dengan upaya kudeta militer terhadap Erdogan.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menolak permintaan Pemerintah Turki agar Indonesia menutup sembilan sekolah yang diduga terkait Fethullan Gulen. Fethullah Gulen merupakan sosok yang disebut Pemerintah Turki sebagai otak di balik upaya kudeta beberapa waktu lalu.

"Jadi saya jamin 100 persen kita tidak akan tutup," ujar Muhadjir di Galeri Nasional, Jakarta, Senin (1/8/2016).

Muhadjir memastikan, sekolah-sekolah di Indonesia tak ada hubungannya dengan upaya kudeta militer terhadap Erdogan. Karena itu, tidak sepatutnya Turki meminta Indonesia membubarkan sekolah yang diduga berkaitan aktivitas para pengikut Gulen.

"Karena kalau ditutup kacau itu. Ada ribuan siswa di sana, dan itu sekolah unggul. Dan itu tidak ada uang dari Turki ke sini, siswa bayarnya mahal kok. Malah mungkin uang sini dibawa ke Turki itu," jelas Muhadjir.

Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu menegaskan, saat ini tidak ada kerjasama antara Gulen dengan sekolah-sekolah di Indonesia. Sejak 2015 bantuan dan kerjasama dengan Turki sudah selesai dan mereka berjalan sendiri dalam bentuk yayasan.

"Memang masih ada kontrak manajemen sampai akhir tahun ini dan Kemendikbud menyetujui sampai November sudah tidak boleh lagi. Kontrak manajemen kan tidak boleh diputus begitu saja, tapi sudah disepakati akhir November tahun ini," kata dia.

Ia mengakui bahwa masih ada beberapa sekolah yang mempekerjakan guru dari Turki. Namun demikian, guru-guru itu dipastikan tidak mengajar hal-hal yang bersifat radikal.

"Saat ini tinggal guru dari Turki aja dan mereka bukan mengajar teroris, mereka mengajar kimia, fisika, matematika," pungkas Muhadjir.

Pada 28 Juli 2016, Kedutaan Besar Turki di Jakarta mengeluarkan Embassy Annoucement, yang  berisi daftar organisasi ataupun institusi milik Fethullah Gulen. Mereka meminta agar sekolah-sekolah tersebut ditutup karena dianggap berafiliasi dengan organisasi terlarang dinegaranya.

Berikut daftar sekolah-sekolah terkait Gulen versi Kedutaan Besar Turki:

1. Pribadi Bilingual Boarding School, Depok, Jawa Barat
2. Pribadi Bilingual Boarding School, Bandung, Jawa barat
3. Kharisma Bangsa Bilingual Boarding School, Tangerang Selatan, Banten
4. Semesta Bilingual Boarding School, Semarang, Jawa Tengah
5. Kesatuan Bangsa Bilingual Boarding School, Jogjakarta
6. Sragen Bilingual Boarding School, Sragen, Jawa Tengah
7. Fatih Boy’s School, Aceh
8. Fatih Girl’s School, Aceh
9. Banua Bilingual Boarding School, Kalimantan Selatan.

Kedutaan Turki juga menginformasikan sekolah-sekolah Turki yang berada di bawah organisasi milik Gulen di Yordania, Azerbaijan, Somalia, dan Nigeria telah ditutup oleh masing-masing pemerintahnya.