Liputan6.com, Jakarta - Tak ada satu pun nama dari personel BNN, Polri, hingga TNI yang keluar dari mulut Koordinator untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS) Haris Azhar saat bertemu Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar pada Sabtu 30 Juli lalu.
Pertemuan itu terkait tulisan yang diunggah Haris di laman Facebook KontraS dengan tajuk "Cerita Busuk dari Seorang Bandit". Tulisan itu berisi testimoni terpidana mati Freddy Budiman yang menyeret nama tiga lembaga negara itu.
"Tidak ada menyebutkan nama," kata Boy di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Senin (1/8/2016).
Advertisement
Polri, kata dia, tetap akan menyelidiki konten dari tulisan Haris tersebut untuk menganalisis seberapa kuat bukti pengakuan Freddy Budiman kepada Haris itu.
"Kuatkah persangkaan-persangkaan percakapan itu. Kalau tidak, kami harus berpikir proporsional-rasional, enggak bisa berdasarkan asumsi-asumsi, membangun suatu opini dalam peristiwa itu. Tidak boleh, itu namanya tidak adil," tegas Boy.
Namun, ia tak dapat menyampaikan proses penyelidikan terkait testimoni gembong narkoba tersebut.
"Enggak bisa diceritakan. Itu ranahnya petugas bagaimana teknik mengumpulkan, mengonfirmasi informasi karena selama itu yang dilatihkan kepada penyidik kita untuk mengungkap benarkah terjadi kejahatan atau tidak dalam peristiwa itu," katanya.