Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi menerima belasan warga asal Pegunungan Kendeng, Jawa Tengah. Mereka merupakan warga yang menyemen kakinya di depan Istana Merdeka sebagai aksi protes pembangunan pabrik semen yang tak jauh dari permukiman warga.
Dalam pertemuan itu, Jokowi didampingi Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Teten Masduki, Juru Bicara Kepresidenan Johan Budi, dan seorang peneliti dari IPB. Pertemuan yang dilakukan di Istana Negara ini berlangsung sekira 30 menit.
Usai pertemuan, Teten mengatakan, pertemuan ini berlangsung sangat baik. Warga Kendeng sudah menyampaikan keluhan tentang pembangunan pabrik semen dan eksploitasi kawasan Gunung Kapur di wilayah Kendeng.
"Presiden sudah menyepakati akan dilakukan kajian lingkungan strategis supaya bisa diketahui di kawasan gunung kapur itu mana yang bisa dieksploitasi dan tidak," kata Teten di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (2/8/2016).
Saat ini memang sudah dibangun satu pabrik semen PT Semen Indonesia berikut kawasan tambang yang berjarak 10 km dari pabrik. Pabriknya sudah mengantongi izin, sedangkan tambang masih perlu dikaji karena masuk dalam kawasan lingkungan hidup strategis.
"Presiden meminta Kepala Staf Kepresidenan yang mengkoordinasi studi ini karena ini bukan hanya lintas kementerian tapi daerah. Dibutuhkan setahun untuk studi itu. Jadi hasil studi itu yang akan jadi rujukan kita semua," jelas Teten.
Dengan begitu, langkah ini merupakan jalan terbaik atas masalah ini. Baik untuk pemerintah daerah, pemerintah pusat, investor, maupun masyarakat.
"Izin eksploitasi tambangnya belum bisa, nunggu dulu diperkirakan setahun selesai. Nanti ada Kementerian Lingkungan Hidup," pungkas Teten.
Jokowi Temui Warga Kendeng yang Pernah Menyemen Kaki
Warga Kendeng sudah menyampaikan keluhan tentang pembangunan pabrik semen dan eksploitasi kawasan Gunung Kapur di wilayah Kendeng.
Advertisement