Sukses

Riwayat Penyakit Gus Dur Dimulai 1985

Mantan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur mempunyai riwayat penyakit yang cukup panjang, yakni selama 24 tahun. Dimulai dari gangguan mata pada 1985 hingga komplikasi jantung, ginjal, dan gula darah yang menyebabkan dia wafat pada 30 Desember 2009.

Liputan6.com, Jakarta: Riwayat penyakit mendiang Kiai Haji Abdurrahman Wahid atau akrab disapa Gus Dur dimulai dengan glaukoma pada 24 tahun silam. Kondisi ini memang membuat keterbatasan fisik bagi cucu sang pendiri Nahdlatul Ulama itu. Riwayat penyakit pria kelahiran Jombang, Jawa Timur, 4 Agustus 1940, itu dimulai sejak 1985. Ketika itu, Gus Dur mengalami gangguan di mata. Berbagai keluhan juga mulai dirasakan, seperti muntah-muntah, mual berkali-kali, dan pusing yang cukup hebat.

Sejak itulah, kemampuan penglihatan Gus Dur menurun drastis. Setelah memeriksakan mata ke dokter, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama tiga periode (1984-1999) itu itu divonis terkena glaukoma. Sejumlah tindakan medis pun dilakukan untuk menyelamatkan penglihatannya, tapi mata kirinya tidak bisa diselamatkan karena urat syarafnya sudah telanjur rusak. Beruntung mata bagian kanan Gus Dur masih bisa diselamatkan. Hanya saja, sejak itu Gus Dur harus menjalani pemeriksaan rutin setiap enam bulan sekali.

Sekitar Februari 1997, kesehatan mantan Presiden Abdurrahman Wahid sempat agak mengkhawatirkan karena lengan kanannya terkena infeksi. Tangan kanan Gus Dur divonis terinfeksi. Tidak jelas terkena gigitan serangga atau luka tusukan lain meski akhirnya membaik.

Pada 2005, Gus Dur sudah harus melakukan cuci darah tiga kali seminggu karena fungsi ginjalnya tidak lagi bekerja sempurna. Kemudian, Maret 2006, ia masuk kembali ke RSCM dan rencananya akan melakukan operasi ginjal. Tapi, dari berbagai observasi dan hasil check up-nya, Gusdur tidak jadi melakukan operasi ginjal.

Pada 13 April 2009, Gus Dur kembali menjalani perawatan cuci darah di RSCM. Dan Juli 2009, Gus Dur mengalami penyakit alodonia, yaitu sakit dari saraf yang menyebabkan nyeri di seluruh badannya.

Selanjutnya, sejak 25 Desember 2009, mantan orang nomor satu di Indonesia itu kembali menjalani rawat inap di RSCM, Jakarta, setelah sebelumnya menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Jombang. Saat berada di Jombang untuk berziarah ke makam sejumlah tokoh lama NU, gula darah Gus Dur turun drastis [baca: Kesehatan Gus Dur Ambruk di Jombang].

Pada 26 Desember dilam, Gus Dur mengeluh giginya sakit. Namun, Ahad silam, Gus Dur sempat berkunjung ke Kantor PBNU dan kembali lagi ke RSCM. Mantan presiden itu akhirnya wafat Rabu ini, setelah didera komplikasi penyakit jantung, ginjal, dan gula darah [baca: Dokter: Gus Dur Sempat Membaik].(ANS)