Sukses

Nasihat Kapolri Tito untuk Haris Azhar soal Freddy Budiman

Menurut Tito, kredibilitas Freddy Budiman diragukan sebagai informan. Sebab Freddy merupakan terpidana beberapa kejahatan.

Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Tito Karnavian memberikan saran kepada Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Hariz Azhar agar tak buru-buru menyebarkan informasi kepada publik.

Lebih baik, kata Tito, Haris mengecek kembali informasi yang diberikan gembong narkoba Freddy Budiman sebelum disiarkan ke publik.

"Sebaiknya, Hariz Azhar sebelum sampaikan ke publik, cari dululah. Kroscek dahulu sumber informasinya yang lain. Kalau ini benar-benar didukung informasi yang lain, baru (disebarkan)," kata Tito di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu (3/8/2016).

Mantan Kapolda Metro Jaya itu pun menyampaikan, kredibilitas Freddy Budiman diragukan sebagai informan. Sebab Freddy merupakan terpidana beberapa kejahatan.

"Tapi kalau saya lihat dari kasus ini. Yang bersangkutan, Freddy, dia terlibat beberapa pidana, sehingga mungkin kredibilitasnya sebagai sumber informasi belum tentu konsisten," tandas Tito.

Sehingga Tito memandang laporan yang dilayangkan Polri, BNN dan TNI ke Bareskrim Polri terhadap Haris Azhar wajar.

"Saya kira wajar, hak dari orang atau institusi yang merasa dirugikan dengan informasi yang dianggap prematur dan tak kredibel. Sehingga bisa menyebabkan nama baik menjadi tak bagus," ucap dia.

Haris Azhar mengunggah tulisan yang berjudul 'Cerita Busuk dari seorang Bandit: Kesaksian bertemu Freddy Budiman di Lapas Nusa Kambangan (2014)' ke media sosial. Tulisan itu berisi curhatan Freddy.

Kepada Haris Azhar, Freddy mengaku telah memberikan uang ratusan miliar rupiah kepada penegak hukum di Indonesia untuk melancarkan bisnis haramnya di Tanah Air.

Haris Azhar mengakui dialah penulis artikel singkat tersebut. Pada konferensi pers di Kontras, dia juga mengaku sudah memberikan tulisannya ke Juru Bicara Presiden Joko Widodo, Johan Budi.

Video Terkini