Sukses

Orangtua Korban Vaksin Palsu Minta Ahok Tutup RS Harapan Bunda

Dalam kasus vaksin palsu ini, pihak orangtua merasa RS Harapan Bunda tidak memiliki iktikad baik kepada para korban.

Liputan6.com, Jakarta - Koordinator Aliansi Orangtua Korban Vaksin Palsu August Siregar meminta Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengambil langkah tegas kepada pihak Rumah Sakit (RS) Harapan Bunda. Mereka menginginkan agar Ahok menutup rumah sakit yang terlibat penyebaran vaksin palsu itu.

"Kami minta kepada pemerintah untuk menutup Rumah Sakit Harapan Bunda. Apa mereka sudah sesuai dengan tata kelola rumah sakit? Kepada Pak Gubernur Ahok untuk menutup Rumah Sakit Harapan Bunda," ujar August di Kantor Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA),  Jakarta Timur, Rabu (3/8/2016).

August berpendapat, RS Harapan Bunda sudah tidak lagi layak menjadi institusi kesehatan yang mengayomi masyarakat. Sebab, dalam kasus vaksin palsu ini saja, dia merasa pihak rumah sakit tidak memiliki iktikad baik kepada para korban.

"Tidak menutup kemungkinan bisa terjadi malapraktik juga," tukas dia.

Pertemuan antara Aliansi Orangtua Korban Vaksin Palsu dan pihak RS Harapan Bunda di Kantor Komnas PA pun menurutnya tidak membuahkan hasil. Rumah sakit tetap belum merumuskan bagaimana memenuhi tuntutan para orangtua korban vaksin palsu.

"Intinya hari ini tidak ada solusi. Mereka tetap menunjukkan arogansi dan keangkuhan. Mereka seperti petani enggak bawa cangkul. Mereka ke sini nggak bawa apa-apa. Enggak bawa solusi," jelas August.

Pihak RS Harapan Bunda juga tidak memberi data terkait nama penerima vaksin. Mereka mengaku bahwa pihaknya dilarang merilis data tersebut oleh Kemenkes, Satgas Penanganan Vaksin Palsu, dan Bareskrim.

"Dia bilang semua karena pemerintah, tapi rumah sakit yang lain bisa terbuka. Ini seperti Rumah Sakit Harapan Bunda lebih hebat dari Presiden," August menandaskan.