Sukses

Tanggapan Jokowi soal Testimoni Freddy Budiman

Jokowi sudah mendengar permasalahan testimoni Freddy Budiman yang disampaikan Koordinator Kontras Haris Azhar.

Liputan6.com, Jakarta - Pengakuan atau testimoni Freddy Budiman yang disampaikan Koordinator Kontras Haris Azhar berbuntut panjang. Presiden Joko Widodo atau Jokowi pun sudah mendengar permasalahan itu.

Juru Bicara Kepresidenan Johan Budi mengatakan, presiden cukup memberi perhatian pada permasalahan ini. Pada prinsipnya, semua aparat yang terlibat narkoba harus diberantas.

"Pertama presiden sampaikan, presiden sudah mendengar info yang disebut dari Freddy. Semua aparat yang terlibat dalam konteks hukum, terutama narkoba, tentu harus disikat, bahasanya disikat," kata Johan Budi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu 3 Agustus 2016.

Meski begitu, tindakan tegas kepada para oknum aparat yang terlibat narkoba harus dilengkapi dengan bukti-bukti kuat. Jadi testimoni yang disampaikan tidak menjadi tuduhan semata.

"Presiden mau memberi pemahaman kepada publik semua orang boleh berpendapat, tapi harus dipikirkan matang dulu untuk kemudian info atau kritik itu di-share ke publik. Apalagi info itu sifatnya serius tuduhan terhadap institusi," imbuh mantan Juru Bicara KPK itu.

Dari peristiwa ini harusnya bisa diambil pelajaran. Paling tidak, setiap orang harus berpikir matang-matang dulu sebelum membagi informasi ke publik.

Di sisi lain, Jokowi ingin testimoni ini dijadikan momentum untuk introspeksi diri oleh aparat penegak hukum. Kritik dan informasi itu jangan semata-mata dilihat sebagai pencemaran nama baik, tapi untuk evaluasi internal.

"Presiden mengingatkan ke aparat untuk melihat kritik atau informasi itu sebagai masukan untuk melakukan koreksi apabila kritik dan informasi itu berkaitan dengan oknum aparatnya. Kritik dan informasi itu harus dilihat sebagai bahan masukan," pungkas Johan.

Â