Sukses

Top 3: Kisah Amir dalam Kasus Kopi Sianida Mirna

Aksi Amir terbongkar setelah Manajer Kafe Olivier, Devi, menelepon kepolisian mengenai keberadaan Amir di kafe tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Nama Amir tiba-tiba mencuat dalam kasus kopi sianida Wayan Mirna Salihin. Pria yang berprofesi sebagai wartawan itu mengaku-ngaku sebagai anggota kepolisian Mabes Polri, dan mengatakan kepada Kafe Olivier bahwa salah satu karyawannya terlibat dalam pembunuhan Mirna.

Aksi Amir terbongkar setelah Manajer Kafe Olivier, Devi, menelepon kepolisian mengenai keberadaan Amir di kafe tersebut.

Selain cerita soal Amir, dalam sidang pembunuhan di Pengadilan Jakarta Pusat dengan terdakwa Jessica Kumala Wongso terungkap kondisi jasad Mirna saat pertama diotopsi. Kemudian ada pula penjelasan dari ahli soal perbedaan heroin dan sianida.

Berikut berita terpopuler sepanjang hari kemarin di kanal News Liputan6.com seperti terangkum dalam Top 3 News:

1. Misteri Rp 140 Juta Terungkap, Ini Penjelasan Ayah Mirna

Wayan Mirna Salihin dibunuh di sebuah kafe di Jakarta Pusat.


Ayah mendiang Wayan Mirna Salihin, Darmawan Salihin, mengungkap seorang pria yang menyebut ada keterlibatan pihak Kafe Olivier dalam peristiwa tewasnya Mirna Salihin. Bahkan pria tersebut menuding barista Rangga menerima Rp 140 juta dari pembunuhan tersebut.

Pria tersebut diketahui bernama Amir. Dia adalah seorang wartawan, tapi mengaku sebagai anggota kepolisian dari Mabes Polri. Amir kini mendekam sel tahanan Polda Metro Jaya setelah penyidik Subdit Jatanras menerima pesan dari Olivier.

Aksi Amir terbongkar setelah Manajer Kafe Olivier, Devi, menelepon kepolisian mengenai keberadaan Amir di kafe tersebut.
Selengkapnya...

2. Begini Kondisi Jasad Mirna Saat Pertama Diautopsi

 

Meski tak mengenal sosok Wayan Mirna Salihin, kamu juga pasti akan geram dengan tersangka yang tega membunuh Mirna, bukan?


Persidangan pembunuhan Wayan Mirna Salihin dengan terdakwa Jessica Kumala Wongso kembali dilanjutkan. Agendanya adalah mendengarkan keterangan ahli forensik yang mengautopsi jasad Wayan Mirna Salihin.

Ahli yang dihadirkan adalah dokter forensik dari Rumah Sakit Pusat Bhayangkara Raden Said Sukanto, Kramatjati, Jakarta Timur, dr Slamet Poernomo.

Kepada hakim, Slamet menuturkan bahwa dirinya diminta bantuan oleh penyidik kepolisian untuk mengautopsi jasad Wayan Mirna Salihin, 9 Januari 2016, tengah malam, atau tiga hari setelah Mirna tewas usai menyeruput es kopi Vietnam di Kafe Olivier, Grand Indonesia, Jakarta Pusat.

Selengkapnya...

3. Ahli Sidang Jessica: Heroin Keluar Busa dari Mulut, Sianida Tidak

 

Sebelum Wayan Mirna merenggang nyawa sebab keracunan Sianida, Jessica tanya, adakah dokter di Mal Grand Indonesia? Buat apa ya?


Majelis Hakim sidang pembunuhan Wayan Mirna Salihin dengan terdakwa Jessica Kumala Wongso menghadirkan ahli forensik. Dia adalah Dokter Spesialis Forensik RS Polri Kramatjati, dr Slamet Purnomo.

Dalam keterangannya, dr Slamet mengungkapkan salah satu efek bila seseorang menelan racun sianida adalah tidak mengeluarkan busa dari mulut. Padahal, saat Mirna pingsan usai minum kopi, sejumlah saksi mengaku melihat busa keluar dari mulutnya.

"Sianida tidak mengeluarkan busa. Ada cairan buih yang keluar dari mulut tapi tidak berupa busa," jelas Slamet.

Kemudian, penasihat hukum Jessica Wongso, Otto Hasibuan bertanya, "Bagaimana kalau seseorang meninggal dunia karena menelan ekstasi atau heroin dalam jumlah banyak?"

Selengkapnya...

Video Terkini