Sukses

Sistem Rute Poros, Cara Cepat Transjakarta Jemput Penumpang

Sistem ini dipercaya mampu mengurangi penumpukan dan mempercepat pengangkutan penumpang.

Liputan6.com, Jakarta Sebagai moda transportasi andalan Jakarta, Transjakarta terus berbenah dalam segi pelayanan. Salah satunya mengutak-atik rute penjemputan guna mempercepat pengangkutan penumpang dan mengurangi penumpukan dengan Sistem Rute Poros.

Humas PT Transjakarta Prasetia Budi menjelaskan, sistem ini adalah hasil modifikasi layanan rute BRT (Bus Rapid Transit) yang dibuat untuk mempersingkat waktu perjalanan pelanggan.

Poros ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan cara memperpendek rute yang dianggap ramai dan menumpuk atau menambah armada bus dengan rute langsung.

"Misalnya yang koridor 1 Blok M-Kota, ada sebagian unit yang kita poros, kita atur perhentian akhirnya di Harmoni. Nanti dari Harmoni langsung muter balik lagi ke arah Blok M. Atau bisa juga kayak rute TU Gas-Grogol, itu kan rute kombinasi, letaknya di tengah koridor 1,3, 4 jadi nggak usah repot-repot transit lagi ke Harmoni," jelas Prasetia, Jumat (5/8/2016).

Dengan Sistem Rute Poros, Prasetia menambahkan, penumpang juga tidak akan membludak di satu titik yang bisa memicu keramaian. Selain itu, penumpang juga tak perlu menunggu terlalu lama di halte karena pergerakan bus sudah dipercepat dengan rute poros.

"Layanan poros ini juga diperlukan untuk menjaga headway antarbus pada jam-jam padat lalu lintas agar pelanggan tidak menunggu terlalu lama di suatu halte," lanjut dia.

Poros diterapkan bagi seluruh koridor BRT Transjakarta, mulai dari Koridor 1 (Blok M-Kota) hingga Koridor 12 (Penjaringan-Tanjung Priok) maupun rute baru-rute non BRT yang beroperasi dari daerah penyanggah ke dalam koridor seperti rute Bekasi, Tangerang, Depok, dan Ciputat.

Raharjo, salah satu Pramudi Transjakarta rute Poris-Tangerang, mengatakan dengan diterapkannya rute baru tersebut dia sangat terbantu.

"Iya kalau pake sistem poros gini jadinya lebih cepat. Kalau tunggu yang jadwal mobil siang di atas jam 7 pagi itu kembali lagi ke halte pertamanya lama pasti. Entar (calon penumpang) yang nunggu rame," ujar Raharjo.

Selain itu, jumlah armada Poris-Tangerang masih terbilang sedikit karena termasuk rute baru.

"Awalnya dikasih sekitar 4-6 bus, nanti kalau udah 2.000 biasanya ditambahin 2 unit lagi, begitu seterusnya kalo makin banyak penumpang misalnya sampai 5.000 gitu, penumpang jadi nggak perlu nunggu lama kan, setiap menit bus berdatangan terus," Raharjo menerangkan.

"Seperti rute-rute lama Blok M-Kota, itu mah setiap detik bus satu lewat, di belakang udah ada lagi," tutup Raharjo. (Winda Prisilia)