Liputan6.com, Depok - Pembuat snack Mi Bikini Remas Aku, T (19) mengaku ide pembuatannya berasal dari dosen marketing di tempatnya kuliah.
"Ini awalnya tugas dari sekolah bisnis saya yaitu diharuskan membuat produk sendiri. Bagaimana bisa mengelolahnya, packaging, dan menjual barang tersebut," kata T, melalui pesan tertulis, Sabtu 6 Agustus 2016.
Karena tugas itu, dibuatlah kelompok masing-masing beranggotakan lima orang. Dari semua anggotanya itu, diharuskan untuk memunculkan idenya masing-masing. Lalu dirinya memberikan ide bihun goreng. Rupanya, ide ini diterima oleh anggota lainnya.
"Ide bihun goreng ini juga tidak murni dari saya, tapi melihat di dekat rumah saya ada yang menjual seperti itu dan banyak yang suka jadi saya berfikir kalau produk ini bisa diterima masyarakat", ujar dia.
Dari situ kemudian terpikir nama produk yang dibuatnya tersebut adalah Bikini yang artinya bihun kekinian. Menurut T, Bikini adalah nama baju renang sehingga dibuatnya desain wanita yang menggunakan bikini.
"Awal dibuat nama bikini itu nyeplos aja karena dari singkatan bihun kekinian. Untuk gambar karena namanya bikini terus berfikir gambar dan desain yang pas. Juga sesuai dengan namanya, dan di situ kami tetap memasukkan gambar mie yang sedang dipegang itu," kata dia.
Sedangkan, slogan 'remas aku' diberikan dosen marketing di tempatnya belajar. Namun, kata remas itu bukan dimaksudkan untuk meremas dada yang ada di gambar tersebut. Tapi, meremas isi kemasan tersebut sebelum dimakan.
"Bukan meremas dada yang ada di gambar seperti yang diartikan kebanyakan orang. Kata remas aku dimaksudkan meremas isi kemasan sebelum dimakan. Kata remas aku itu digambarkan ke arah snack yang dipegang oleh gambar di packaging," tutur T.
T menuturkan sebelum gencar diberitakan, sebetulnya dia sudah ada rencana mengganti desain kemasan tersebut. Kendalanya, jumlah packing yang ada masih lumayan banyak membuat dia mengurungkan niatnya sampai kemasan tersebut habis.
"Ternyata sebelum sempat mengganti desain media sudah heboh dengan masuk di berita-berita tv, radio, sosmed dan lainnya," ucap dia.
Untuk itu, T meminta maaf atas kejadian tersebut. Menurut dia tak terpikirkan bahwa kemasan tersebut sampai ke ranah pornografi karena gambar yang digunakan merupakan animasi bukan real.
"Untuk semua masyarakat yang telah menilai snack ini termasuk sindikat pornografi, saya minta maaf. Saya tak mengira kalau semua bakal seperti ini," pungkas T.