Sukses

Pelecehan Seksual di Kota Depok Terus Meningkat

Dalam satu hari, minimal ada satu laporan yang diterima polisi terkait kasus pelecehan seksual.

Liputan6.com, Depok - Kasus pelecehan seksual di Kota Depok, Jawa Barat terus meningkat. Dalam tiga tahun enam bulan, terdapat 827 kasus menimpa anak dan perempuan.

"Dalam satu hari minimal ada satu laporan yang kita terima terkait kasus pelecehan seksual, baik itu terhadap anak maupun perempuan," kata Kanit PPA Polresta Depok AKP Elly Padiansari pada Jumat 5 Agustus 2016.

Elly mengatakan, banyak faktor seseorang menjadi pelaku seksual. Diduga, penyebabnya karena kemiskinan dan pendidikan yang rendah. Serta, pelaku merupakan korban dari pelecehan seksual itu sendiri.

"Biasanya karena rumahnya kecil, dan biasa tidur berbarengan itu bisa jadi faktor yang membuat mereka terpancing untuk melakukan aktivitas seksual," kata Elly.

Berdasarkan catatannya pada 2013, Unit PPA menangani 171 kasus, kemudian pada 2014 meningkat menjadi 224 kasus, dan terus bertambah menjadi 265 kasus pada 2015.

Kemudian pada 2016 kasus pelecehan seksual itu meningkat dratis. Dari Januari hingga Juli 2016 sudah ada 144 kasus yang ditangani.

"Tahun 2013 terdiri dari 95 kasus pelecehan anak dan 55 pelecehan perempuan. Tahun 2014 terdiri dari 84 kasus pelecehan anak dan 98 pelecehan perempuan. Tahun 2015 terdiri dari 104 kasus pelecehan anak dan 114 pelecehan perempuan. Dan di pertengahan tahun 2016 terdiri dari dari 47 kasus pelecehan anak dan 35 pelecehan perempuan," ungkap Elly.

Elly mengatakan, pihaknya telah memetakan wilayah yang banyak melaporkan kasus pelecehan perempuan dan anak yakni Kecamatan Bojong Sari, disusul Kecamatan Sukmajaya, lalu Kecamatan Pancoran Mas, dan Kecamatan Sawangan.

"Kecamatan Bojong Sari di Depok ialah yang tertinggi," Elly menandaskan.