Liputan6.com, Wonosobo - Malam terakhir perhelatan Dieng Culture Festival 2016 ditutup dengan pertunjukan musik jazz dan pelepasan ribuan lampion ke langit. Namun penerbangan lampion yang semestinya diselenggarakan secara serempak, gagal untuk diseragamkan.
Penerbangan lampion secara massal semestinya berlangsung usai pertunjukan musik jazz yang dijadwalkan usai pada Sabtu 6 Agustus 2016 pukul 21.00 WIB. Namun, tidak sedikit dari pengunjung yang menerbangkan lampion lebih dini dari jadwal semestinya. Lantas apa penyebabnya?
"Kami sangat antusias mas. Makanya enggak sabaran mau nerbangin. Jadi ya pada nerbangin masing-masing," ujar Doni salah satu pengunjung asal Bandung di Kompleks Candi Arjuna, Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah, Sabtu 6 Agustus 2016.
Bukan hanya Doni dan rombongan yang lebih dini menerbangkan lampion. Ratusan pengunjung juga melakukan hal yang sama.
"Ini kan acaranya mundur ya mas jadwalnya. Soalnya sempat hujan. Jadi saya udah kedinginan. Mau cepat-cepat selesai aja, makanya langsung kita terbangin," tutur Rahayu pengunjung asal Semarang, Jateng.
Meski demikian, suasana Sabtu malam itu tidak mengurangi kemeriahan dari pagelaran musik bertajuk Jazz di Atas Awan. Langit Dieng yang kerap tertutup awan tampak gemerlap dengan ribuan lampion berbagai warna.
Pelepasan Lampion di Dieng Culture Festival Tak Serempak, Kenapa?
Meski demikian, suasana tadi malam tidak mengurangkan kemeriahan dari pagelaran musik bertajuk Jazz di Atas Awan.
Advertisement