Liputan6.com, Jakarta - Angga Setiawan diduga nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri. Pria 30 tahun warga Gang Bona RT 05 RW 03, Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur itu diduga bunuh diri lantaran depresi tak tahan menjalani hidup.
Tragisnya, Angga mempertontonkan adegan saat gantung diri hingga napas terakhirnya di depan anaknya yang baru berusia tiga tahun. Si anak hanya bisa menangis melihat ayahnya terjerat kain sarung biru di langit-langit rumah kontrakan itu.
Saat itu, kakak Angga yang bernama Santi Dewi bersama sang ibu Siti Koriah, berkunjung ke tempat Angga. Tiba di sana, keduanya heran pintu kontrakan dalam keadaan terkunci. Sedangkan, dari dalam kontrakan terdengar suara tangis anak.
Curiga dengan situasi itu, keduanya lantas mengetuk pintu rumah Angga dengan keras, sambil memanggil Angga. Tapi tak ada respons. Rasa curiga membuat mereka terpaksa mendobrak pintu rumah secara paksa.
Sesaat setelah berhasil masuk, keduanya langsung terperangah melihat Angga sudah tak bernyawa dan tergantung di kayu plafon rumah. Mereka bergegas memberitahukan warga sekitar dan RT setempat, serta Polsek Metro Cakung.
Angga diduga nekat mengakhiri hidupnya sekitar pukul 10.00 WIB. Pria yang berprofesi sebagai sopir itu, diduga kuat melakukan upaya bunuh diri hingga akhirnya tewas.
"Saat ditemukan, keadaan lidah menjulur. Dari kelamin keluar mani dan tidak ada tanda-tanda kekerasan," ujar Kapolsek Cakung Komisaris Armunanto Hutahaean kepada Liputan6.com di Jakarta, Selasa (9/8/2016).
Sementara, istri Angga saat itu memang sedang tidak berada di rumah. "Saat kejadian, istri korban sedang berada di rumah orangtuanya yang tak jauh dari TKP," lanjut Armunanto.
Memang, dalam pemeriksaan, polisi tidak menemukan adanya tanda kekerasan di tubuh Angga. Namun, untuk memastikan penyebab kematian, kepolisian tetap melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengidentifikasi jenazah.
"Kami juga melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi yang ada," tutup Armunanto.
Tragis, Pria di Cakung Gantung Diri Depan Anaknya
Curiga dengan situasi itu, kaka dan ibu Angga lantas mengetuk pintu rumah dengan keras sambil memanggil Angga. Tapi tak ada respons.
Advertisement