Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan berdasarkan laporan yang diterimanya, sampai saat ini belum ada bukti kuat kasus dugaan pencabulan siswi magang yang dilakukan 3 PNS di Kantor Wali Kota Jakarta Pusat.
Ahok menyebut, berdasarkan rekaman CCTV, ketiga PNS tidak berada di lokasi pencabulan seperti yang dituduhkan.
"Enggak jelas loh. Enggak ada bukti CCTV. Yang bilang di lantai ini, orangnya lagi keluar. Semua CCTV katanya enggak ada," ujar Ahok.
"Misalnya kamu tuduh saya jewer kamu di sini, kan ada CCTV semua nih. Jam yang sama, hari yang sama, saya enggak di sini. Saya lagi tugas di luar. Bagaimana kamu mau nuduh saya?" tambah Ahok.
Meski demikian, lanjut Ahok, bila benar ada PNS DKI yang terbukti berbuat asusila maka dia pasti memecatnya.
"Kalau PNS, PHL, oknum siapapun berbuat enggak wajar, asusila, pasti saya berhentikan," pungkas Ahok.
Seorang siswi SMK berinisial M melaporkan tiga PNS di tempatnya magang, yakni Pemkot Jakarta Pusat ke Mapolres Metro Jakarta Pusat. Gadis itu mengadu telah menjadi korban pemerkosaan.
Berdasarkan pengakuan korban, Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Roma Hutajulu membeberkan kronologi pemerkosaan tersebut. M mengaku mengalami pencabulan pada Rabu 3 Agustus 2016 siang.
Saat itu M dibekap dari belakang dan dibawa oleh tiga orang tersebut ke salah satu sudut kantor Wali Kota Jakarta Pusat. Ketiga PNS yang dilaporkan berinisial H, Y, dan A.
Ahok soal Dugaan Pencabulan Siswi SMK: Tak Ada Bukti dari CCTV
Ahok menyebut, berdasarkan rekaman CCTV, ketiga PNS tidak berada di lokasi pencabulan seperti yang dituduhkan.
Advertisement