Liputan6.com, Jakarta - Polri membentuk tim independen untuk mengungkap kebenaran dari testimoni mendiang Freddy Budiman terkait adanya aliran uang sebesar Rp 90 miliar ke petinggi Polri dalam peredaran narkoba.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar mengaku pihaknya sudah meminta Koordinator Komisi Nasional untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar untuk turut andil dalam tim independen yang dibentuk Irwasum Polri. Namun, Haris menolak diikutsertakan.
"Kami sempat tawarkan perwakilan Kontras untuk bergabung. Tapi ada alasan sendiri dari Mas Haris," ujar Boy saat memberikan keterangan di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (10/8/2016).
Meski demikian, Boy mengaku tidak mempermasalahkan penolakan Haris tersebut.
Sementara menurut Haris, Kontras masih menunggu respons dari Istana terkait penyelesaian masalah tersebut. Khususnya tentang pembentukan tim independen dari Istana. Haris mengaku lebih memilih bergabung dalam tim independen yang dibuat Presiden Jokowi.
"Saya tidak percayalah. Saya akan berikan data yang saya punya langsung ke tim bentukan Presiden," ucap Haris.
Haris Azhar Tolak Tawaran Polri Masuk Tim Usut Testimoni Freddy
Haris mengaku lebih memilih bergabung dalam tim independen yang dibuat Presiden Jokowi.
Advertisement