Sukses

VIDEO: Peluang Bulu Tangkis Indonesia di Olimpiade Rio 2016

Hendra Setiawan dan Mohammad Ahsan diunggulkan dI Olimpiade Rio 2016.

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia kembali berjuang untuk memperebutkan medali di Olimpiade Rio 2016. Bulu tangkis memang menjadi cabang andalan Indonesia bila tampil di pentas Olimpiade.

Tanpa bermaksud mengecilkan peran cabang angkat besi dan panahan yang sudah pernah menyumbang medali bagi Indonesia, bulu tangkis adalah satu-satunya cabang yang bisa menghasilkan medali emas bagi Indonesia di kancah Olimpiade.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Kamis (11/8/2016), secara total, cabang bulu tangkis sudah menyumbang 18 medali di Olimpiade, yaitu enam emas, enam perak dan enam perunggu.

Raihan emas pertama Indonesia diawali di tahun 1992 di Barcelona, Spanyol. Kala itu, dua medali emas berhasil disumbang pasangan suami istri, Susi Susanti dan Alan Budikusuma yang meraih gelar juara di tunggal putri dan putra. Bahkan di tunggal putra, terjadi All Indonesian Final di mana Alan mengalahkan Ardy B Wiranata.

Tradisi emas Olimpiade kemudian berlanjut. Di tahun 1996 di Atalanta, Amerika Serikat. Ganda putra Ricky Subajda dan Rexy Mainaki menjadi juara.

Di tahun 2000 di Sydney, Australia, Chandra Wijaya dan Tony Gunawan meneruskan jejak Ricky dan Rexy untuk meraih emas di nomor ganda putra.

Di tahun 2004 di Athena, Yunani, giliran pebulu tangkis flamboyan, Taufik Hidayat yang mengikuti jejak Alan Budikusuma juara di tunggal putra.

Tahun 2008 di Beijing, Tiongkok, kembali ganda putra menyumbang emas di Olimpiade melalui Markis Kido dan Hendra Setiawan. Baru di tahun 2012 di London, Inggris, cabang bulutangkis gagal menyumbang satu medali pun.

Kini harapan melanjutkan tradisi emas kembali disematkan ke pundak 10 pebulu tangkis Indonesia yang berlaga di Olimpiade Rio 2016. Ganda putra, Hendra Setiawan dan Mohammad Ahsan menjadi harapan terbesar mengingat mereka adalah unggulan tertinggi di antara pebulu tangkis Indonesia lainnya.

Sedangkan ganda campuran, Liliana Natsir dan Tontowi ahmad diunggulkan di peringkat ketiga. Namun masih ada pasangan muda juara All England, Praveen Jordan dan Debby Susanto yang menjadi pelapis.

Ganda putri Greysia Polii dan Nitya Krishinda Maheswari sebenarnya masuk dalam daftar unggulan. Namun persiapan Nitya sempat terganggu usai kejuaraan Asia.

Di nomor tunggal, Tomy Sugiarto hanya diunggulkan di peringkat ketujuh. Sementara tunggal putri, Linda Wenifanetri berada di luar unggulan.

Melihat kondisi tersebut, secara peluang semua masih mungkin. Dalam Olimpiade, kesempatan untuk menang dimiliki oleh setiap peserta. Yang paling penting adalah kesiapan fisik, teknik dan mental.

Â