Liputan6.com, Jakarta - Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna H Laoly membuka acara pemecahan rekor Museum Nasional Indonesia (Muri) bersama para warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Klas IIA Cipinang, Jakarta Timur. Dia mengajak jajarannya menunjukkan kinerja kepada masyarakat untuk menjawab kritikan pedas yang tertuju pada institusi tersebut.
"Jawab kritik tajam yang banyak ditujukan kepada lapas dengan realisasi kerja nyata, dengan kegiatan kreatif dan edukatif,"Â tutur Yasonna di Lapas Narkotika Klas IIA Cipinang, Jalan Raya Bekasi Timur, Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (15/8/2016).
Baca Juga
Dia juga meminta kepada para petugas lapas untuk bersikap baik kepada setiap warga binaan. "Kami berharap kepada petugas lapas untuk selalu ingat kesantunan berpendapat dan bermufakat. Jika tidak, maka akan lambat menghadapi persoalan dalam Lapas," dia menjelaskan.
Advertisement
Politikus PDIP itu pun memohon agar mereka menjauhi segala bentuk kerusuhan dan penyalahgunaan narkoba. Warga binaan, lanjut dia, memiliki peran penting dalam pembangunan sebagai bagian dari Bangsa Indonesia.
"Mereka adalah anak bangsa sama seperti yang lain. Saya mengajak yang di dalam jangan pernah kecil hati. Jadikan pelajaran berharga," ucap Yasonna. "Tunjukkan bahwa kalian pantas menerima remisi. Tunjukan kalian manusia yang siap berubah," lanjut dia.
Oleh karena itu, dia sangat mengapresiasi pemecahan rekor Museum Rekor Indonesia (Muri) yang diselenggarakan oleh Direktorat Jendral Pemasyarakatan (Ditjen Pas) Kementerian Hukum dan HAM. Pemecahan rekor ini untuk memperingati HUT ke-71 RI.
Mereka memecahkan rekor nasional jumlah peserta terbanyak dalam menyanyikan lagu nasional 'Hari Merdeka' secara serentak di seluruh Indonesia dan pertandingan olahraga tradisional terompah panjang.