Sukses

Fahri Hamzah Desak Status Menteri Archandra Segera Clear

Fahiri menilai jabatan Archandra merupakan jabatan penting. Selain pembantu Presiden, bidang ESDM berkaitan dengan kekayaan negara.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengkritisi kasus dugaan kewarganegaraan ganda yang dimiliki Menteri ESDM Archandra Tahar. Menurut Fahri, tidak sepatutnya pemerintah mengabaikan aturan dasar penunjukan menteri.

"Presiden kalau tidak bisa menjelaskan bahwa ini melanggar konstitusi, tidak melanggar undang-undang, memang yang bersangkutan harus mundur," kata Fahri di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (15/8/2016).

Politisi PKS itu menilai, jabatan yang diemban Archandra merupakan jabatan penting. Selain pembantu Presiden, bidang ESDM juga erat hubungannya dengan kekayaan negara. Sehingga sosok yang ditempatkan di posisi itu tidak boleh asal tunjuk.

"Menteri ESDM itu termasuk jabatan paling penting dan berhubungan langsung dengan mandat konstitusi kita untuk menjaga bumi, air dan yang terkandung di dalamnya. Enggak boleh spekulan menterinya, enggak boleh enggak clear. Itu yang kita anehkan kenapa menteri enggak clear," ujar dia.

Menurut Fahri, dalam undang-undang jelas dikatakan Indonesia tidak menganut dwikewarganegaraan. Indonesia juga hanya memberikan status permanent residence kepada warga asing yang memiliki keluarga di Indonesia karena alasan pernikahan.

Kalaupun Archandra diberikan status permanent residence, tidak masuk dalam syarat sebagai menteri. "Nah kalau orangnya itu mendua karena persoalan dwikewarganegaraan yang kita tidak anut kan bahaya begitu," sambung dia.

Fahri meminta Jokowi segera memberikan penjelasan tentang kabar miring ini. Bila tidak, Jokowi bisa dinilai terlalu tergesa-gesa dalam menentukan menteri.

"Akan menjadi sebuah preseden bahwa pengangkatan penting pejabat setingkat menteri tidak melalui prosedur sistem yang baik di lingkungan istana, BIN, Setneg dan Imigrasi itu tidak dilewati, Kementerian Luar Negeri dan sebagainya," pungkas Fahri.

Archandra sebelumnya menjabat sebagai presiden pada perusahaan yang bergerak pada bidang energi dan perminyakan Petroneering Hoston di Texas. Perusahaan tersebut mengembangkan teknologi dan rekayasa yang berfokus pada desain dan pengembangan anjungan lepas pantai lebih tahan lama, efektif, dan aman. Jabatan tersebut didudukinya sejak Oktober 2013.

Dia merupakan jebolan teknik mesin Institut Teknologi Bandung (ITB). Ia melanjutkan studi strata 2 dan 3 di A&M University Texas Amerika jurusan Ocean Enginering. Ia memiliki pengalaman lebih dari 14 tahun di bidang [hidrodinamika ](minta "")dan rekayasa lepas pantai. Dia mengembangkan keahlian khusus melalui sekolah yang luas dan melalui pengalaman praktis di industri.

Archandra telah bekerja dengan penemu dari pengeboran dan produksi sistem mengambang dan compliant, Spar, TLP, Compliant Tower, Apung Menara dan Multi Colum Floater selama 13 tahun terakhir.

TLP dan produk Spar mewakili sebagian besar dari semua mengambang sistem pengeboran dan produksi gabungan operasional di dunia saat ini. Archandra Tahar diberikan tiga hak paten pada bidang pengembangan migas lepas pantai.

Video Terkini