Liputan6.com, Jakarta - Selepas memberhentikan dengan hormat Menteri ESDM Arcandra Tahar, Presiden Joko Widodo belum juga mengungkapkan sosok yang paling mumpuni untuk mengisi posisi itu. Beberapa nama memang sudah beredar, tapi sampai saat ini belum ada kepastian.
Wakil Presiden Jusuf Kalla (Wapres JK) mengatakan, belum ada pembicaraan lebih dalam soal pengganti Arcandra. Presiden juga belum memutuskan kapan menteri ESDM definitif ditetapkan.
"Sampai sekarang tentu Menteri ESDM masih Plt-nya Pak Menko (Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan). Jadi Presiden belum memutuskan penggantiannya," kata JK di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (19/8/2016).
Advertisement
JK tidak mau melampaui kewenangan Presiden dalam menentukan para pembantunya, termasuk para menteri. Sampai saat ini, belum ada pembicaraan khusus soal calon pengganti Arcandra.
"Soal tugasnya itu tentu Presiden yang mempunyai, menangani untuk itu dan saya kira belum kita bicarakan secara khusus tentang itu," pungkas JK.
Beberapa nama mulai dikabarkan akan menggantikan Arcandra sebagai Menteri ESDM. Nama-nama itu muncul baik dari kalangan profesional maupun politisi. Sedikitnya ada 3 nama yang digadang-gadang menggantikan Arcandra.
Nama pertama yang muncul adalah Anggota Komisi VII DPR Satya Widya Yudha. Politisi Partai Golkar itu memiliki latar belakang pendidikan yang cukup mumpuni.
Kedua, yakni Direktur Utama (Dirut) Pertamina Dwi Soetjipto. Paraih gelar Doktor Ilmu Manajemen Kekhususan Manajemen Stratejik dari Universitas Indonesia (UI) juga dinilai cocok menggantikan Arcandra.
Terakhir, yakni Deputi I Kantor Staf Kepresidenan Darmawan Prasodjo. Politisi PDIP itu sebelumnya direkrut oleh Luhut Binsar Pandjaitan saat menduduki posisi Kepala Staf Kepresidenan. Program doktoral diraih pada 2011 di bidang Ekonomi Sumberdaya Alam (Natural Resource Economics) Teknik Industri dari Texas A&M University.