Liputan6.com, Jakarta - Dua WNIÂ dilaporkan lepas dari penyanderaan kelompok bersenjata Abu Sayyaf di Filipina Selatan. Saat ini tersisa delapan orang yang masih disekap.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjelaskan, pemerintah terus memonitor di mana mereka berbeda. Kendati demikian, lokasi detailnya belum bisa dipastikan.
"Lokasi, kita tidak bisa mengatakan lokasi ada di mana, karena dari waktu ke waktu lokasi berpindah-pindah," ucap Menlu Retno di kantornya, Jakarta, Jumat (19/8/2016).
"Tetapi lokasi paling tidak dari info mereka berada di Pulau Sulu, tetapi titik keberadaan mereka dari waktu ke waktu berpindah," sambung dia.
Menurut Retno, berpindahnya para sandera dipengaruhi sejumlah faktor. Termasuk keadaan lapangan yang begitu dinamis.
"Ketika terjadi pertempuran mereka berpindah dari waktu ke waktu, sehingga kalau tanya mereka di mana sulit bagi saya menyampaikan di mana," jelas dia.
Delapan WNI yang masih tersandera merupakan bagian dari insiden penculikan yang terjadi dua kali pada Juni lalu. Saat itu, total ada 10 WNI yang disandera. Demi membebaskan para sandera, Kemlu terus melakukan komunikasi dengan Otoritas Filipina.
Menlu Retno: WNI yang Disandera Abu Sayyaf Ada di Sekitar Sulu
Keberadaan WNI yang disandera kelompok bersenjata Filipina Abu Sayyaf terpantau berada di sekitar Pulau Sulu.
Advertisement