Liputan6.com, Jakarta - Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri menerima penghargaan Lencana Tunas Kencana dari Kwartir Nasional Gerakan Pramuka di Jambore Cibubur, Jakarta Timur.
Dalam kesempatan itu, dia mengajak 25 ribu peserta Jambore Nasional ke-10 untuk memahami makna dari Praja Muda Karana atau Pramuka.
"Ibu karena sudah lama tidak di pemerintahan, Ibu mengingat-ingat artinya (Pramuka). Itu artinya pemuda yang dapat berkreasi kreatif. Pemuda harus tegar, jujur, disiplin, mencintai negara dan bangsanya. Dia garda terdepan dari bangsa ini," tutur Megawati di Jambore Cibubur, Jakarta Timur, Sabtu (20/8/2016).
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu mengatakan, simbol tunas kelapa yang menjadi lambang Pramuka bukanlah sekadar logo tanpa makna. Tunas kelapa merupakan bibit dari tumbuhan yang terkenal kokoh meski diterpa badai.
"Mengapa diambil tunas kelapa, bukan dari tumbuhan yang lain? Karena kepulauan kita adalah kepulauan terbesar di dunia dan tanaman yang menjaga pantai ribuan kilometer itu pohon kelapa," ujar dia.
Mega pun menggambarkan kepada para peserta Jambore Nasional yang rata-rata berusia 12 hingga 15 tahun itu, bagaimana nilai kepribadian yang dapat diambil dari simbol Pramuka itu. Pramuka harus kuat dan tetap tegar menghadapi ujian apa pun.
"Kelapa itu tanaman yang tidak mudah tumbang. Akan terus menjaga pantai kita meski diterpa badai. Dia hanya berayun dan buahnya pun jarang, bahkan tidak jatuh," jelas dia.
Pramuka juga harus banyak bermanfaat bagi orang lain. Terlebih untuk kemajuan bangsa dan negara, sebagaimana pohon kelapa yang mulai dari akar hingga rantingnya dapat dipergunakan dan membantu kehidupan banyak orang.
"Yang datang dari Jawa Tengah tau yang namanya Gudeg? Apakah di situ tidak ada kelapa? ada santannya ada bunganya. Yang dari Papua, Papeda. Maka yang dihirup air kelapa," terang Mega.
"Itulah semangat yang harus ada dalam gerakan yang selalu disingkat Pramuka. Harusnya juga disebut langusung tanpa disingkat yakni Praja Muda Karana," pungkas Megawati.
Upacara Penutupan Jambore Nasional ke-10 diadakan di Bumi Perkemahan Pramuka Cibubur, Jakarta Timur. Kegiatan itu sendiri telah berlangsung sejak 14 Agustus lalu dengan diikuti 25 ribu peserta dari 34 provinsi se-Indonesia.
Sebelumnya, acara pembukaan Jambore Nasional dihadiri Presiden Joko Widodo, sejumlah pejabat daerah, tokoh, dan kepala daerah.