Liputan6.com, Jakarta - Tim gabungan pencari fakta (TGPF) Polri akan meminta keterangan Yusman Telaumbanu, terpidana mati kasus pembunuhan berencana terhadap majikannya. Pemeriksaan terhadap Yusman terkait penelusuran testimoni mendiang Freddy Budiman kepada Koordinator Kontras Haris Azhar mengenai oknum pejabat aparat yang turut terlibat dalam jaringan narkoba.
Sebab, saat Haris Azhar ke Lembaga Pemasyarakatan di Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tenga,h Haris sempat berbincang dengan Freddy, John Kei, dan Yusman.
Baca Juga
"‎Tim masih upayakan mencari bahan keterangan dari Yusman yang saat ini berada di Nias," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Senin (22/8/2016).
Advertisement
Mantan Kapolda Banten ini menuturkan, sebenarnya tim sudah menjadwalkan memeriksa Yusman di Lapas Kelas I Tangerang. Namun, belum mendapat izin dari Kalapas.
"Harusnya diperiksa minggu lalu, tapi informasinya tim belum mendapat izin dari Kalapas jadi tim kembali lagi ke Jakarta," ucap Boy.
Dia menegaskan, saat berniat mewawancara Yusman, pihaknya sudah membawa surat resmi.
"Kami belum tahu apa ini menghalang-halangi atau tidak. Padahal tim investigasi kami sudah membawa surat resmi tapi kami dapat info Kalapasnya tidak mengizinkan," Boy menandaskan.
Yusman dan kakak iparnya Rasula Hia didakwa melakukan pembunuhan berencana terhadap 3 orang, yaitu Kolimarinus Zega, Jimmi Trio Girsang, dan Rugn Haloho. Yusman disebutkan membunuh majikannya untuk memuluskan aksi perampokan. Yusman dan Rasula sempat ditahan di Lapas Batu, Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.
Nama Yusman pernah mencuat karena saat divonis mati, masih berada di bawah umur. Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) juga memberi pembelaan hukum dengan melakukan peninjauan kembali terhadap vonis mati yang ia terima.